KILAS KLATEN - Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga adalah dengan mengatur keuangan rumah tangga dengan baik.
Manajemen keuangan rumah tangga dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti merencanakan anggaran, mengontrol pengeluaran, dan memprioritaskan kebutuhan dari keinginan.
Langkah ini untuk memastikan bahwa keuangan keluarga kita terkelola dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi keluarga.
Di antara manajemen keuangan yang baik adalah dengan menerapkan pola hidup hemat serta menjauhi prilaku boros. Dalam Islam, berhemat merupakan salah satu nilai yang sangat dianjurkan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 26-27: وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا ٢٦ اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِۗ وَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا ٢٧
Artinya: "Berikanlah kepada kerabat dekat haknya, (juga kepada) orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan. Janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya para pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."
Dari anjuran berhemat dalam Islam, kita dapat memahami bahwa mengelola keuangan dengan baik dan bijak merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslim.
Baca Juga: Tips Atur Finansial 2023 dari Perencana Keuangan agar Finansial Lebih Stabil dan Baik
Bulan Ramadhan bisa dijadikan momentum untuk sigap menyikapi perubahan-perubahan keuangan diri atau rumah tangga yang cenderung fluktuatif setiap saat.
Perubahan pola keuangan pada bulan Ramadhan dapat terjadi karena adanya peningkatan aktivitas keagamaan seperti ibadah puasa, shalat tarawih, dan sedekah.
Hal ini membuat seseorang lebih memperhatikan kebutuhan rohani, sosial, dan spiritualnya dibandingkan kebutuhan duniawinya.
Selain itu, perubahan pola keuangan pada bulan Ramadhan juga terjadi karena adanya perubahan dalam pola konsumsi makanan dan minuman.
Umumnya, konsumsi makanan dan minuman selama bulan Ramadhan lebih teratur dan terkontrol, karena seseorang hanya makan dan minum saat sahur dan berbuka puasa.
Hal ini dapat mengurangi pengeluaran untuk kebutuhan makanan dan minuman sehari-hari.
Namun, jika tidak bisa mengontrol antara keinginan dan kebutuhan, maka bisa jadi Ramadhan malah menjadikan kita boros.
Pasalnya kita bisa memperturutkan hawa nafsu membeli berbagai jenis makanan dan minuman untuk berbuka dan sahur.
Kini berbagai jenis makanan dan minuman, termasuk aneka pakaiain bisa didapatkan di pasar Ramadhan ataupun melalui online.
Padahal Ramadhan merupakan bulan untuk menahan diri dari nafsu yang bisa menghantarkan pada hal negatif dan merugikan.
Pada bulan Ramadhan pun terdapat anjuran memberikan sedekah, zakat, dan infak yang lebih banyak dilakukan oleh umat muslim.
Baca Juga: Takut Ketipu dan Rugi Belanja Online? Begini Tips Aman Belanja Online
Hal ini dapat mempengaruhi pola keuangan seseorang karena menambah pengeluaran untuk kegiatan sosial dan keagamaan.
Namun hakikatnya, bersedekah bukanlah aktivitas yang mengurangi apa yang kita miliki.
Kita pun tidak boleh bersikap pelit dan berlebihan dalam sedekah atau infaq yang ditegaskan dalam ayat Al-Qur’an:
Artinya, “Orang-orang yang bila memberi sumbangan tiada berlebih-lebihan dan tiada pula kikir, tapi bersikap antara keduanya’,” (QS Al-Furqan: 67).
Tips Mengatur Anggaran Bulan Puasa
Mengatur keuangan menjadi sangat penting, karena kita akan menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa agar ibadah puasa menjadi lancar dan berkah.
1. Buat Rencana Keuangan
Cara mengatur anggaran bulan puasa pertama adalah dengan membuat rencana keuangan menjelang bulan puasa dimulai. Pisahkan dana untuk belanja kebutuhan masak sahur dan berbuka, membeli pakaian, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Jangan lupa siapkan dana cadangan untuk hal yang tidak terduga.
2. Masak Menu Sahur dan Berbuka Sendiri Selama Bulan Puasa
Cara mengatur anggaran bulan puasa selanjutnya adalah dengan memasak sendiri menu sahur dan berbuka selama bulan puasa. Hal ini akan mengurangi pengeluaran selama bulan puasa.
Jangan lupa siapkan daftar menu masakan selama satu bulan penuh agar dapat berbelanja sesuai kebutuhan menu masakan.
3. Hindari Pengeluaran yang Kurang Penting
Cara mengatur anggaran bulan puasa berikutnya adalah dengan menghindari pengeluaran yang tidak penting. Kita harus cermat memilih mana kebutuhan dan mana keinginan, agar terhindar dari pembrosan. Karena menuruti keinginan yang sebenarnya kurang diperlukan.
4. Catat Pengeluaran Harian
Catat pengeluaran harian menjadi cara mengatur anggaran bulan puasa yang penting, karena dengan mencatat pengeluaran harian bisa mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan dalam satu hari tersebut. Sehingga bisa mengingatkan kita agar bisa lebih berhemat.
5. Sisihkan Zakat Fitrah Terlebih Dahulu
Bulan puasa merupakan momen yang biasa dimanfaatkan untuk saling berbagi kepada orang yang membutuhkan. Salah satunya dengan membayar zakat fitrah, sisihkan zakat fitrah sebelum menjelang bulan puasa supaya lebih mudah mengatur anggaran bulan puasa.
6. Sisihkan Dana untuk Hari Raya
Jangan lupa sisihkan dana untuk hari raya Idul Fitri, karena pada saat menjelang Idul Fitri harga sembako biasanya akan meningkat. Jika ingin pergi mudik siapkan juga dana untuk mudik, dan membeli pakaian lebaran bila diperlukan.
7. Komitmen dengan Rencana Keuangan
Komitmen dengan rencana keuangan yang sudah di buat merupakan hal paling penting dalam mengatur anggaran bulan puasa. Semua persiapan di atas akan sia-sia jika kamu tidak memiliki komitmen dalam menjalankannya.
Jadi, jangan lupa selalu berkomitmen dalam mengatur anggaran bulan puasa ya!***