Thrifting Kini Dilarang Pemerintah! Tenang yang Hobi Bisnis Pakaian Bekas Bisa Beralih ke Preloved

- 20 Maret 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi - Thrifting Kini Dilarang Pemerintah! Tenang yang Hobi Bisnis Pakaian Bekas Bisa Beralih ke Preloved
Ilustrasi - Thrifting Kini Dilarang Pemerintah! Tenang yang Hobi Bisnis Pakaian Bekas Bisa Beralih ke Preloved /pixabay

KILAS KLATEN - Thrifting atau berburu barang bekas yang masih layak pakai memang populer di kalangan kaum muda. Biasanya barang bekas layak pakai yang banyak diburu meliputi pakaian, tas, sabuk, juga sepatu impor.

Meski bekas, namun barang-barang thrift ini banyak diburu karena branded dan harganya yang jauh lebih murah.

Kondisi yang masih layak pakai, model yang lebih trendi, dan adanya label merk dagang tertentu, menjadi beberapa alasan banyak orang membelinya. Apakah Anda termasuk pecinta barang thrift juga?

Thrifting Dilarang Pemerintah

Sayangnya, Pemerintah telah melarang keberadaan pakaian impor bekas masuk ke Indonesia.

Larangan ini mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 40 Tahun 2022 tentang barang dilarang ekspor dan barang dilarang impor.

Aturan Pemerintah yang melarang impor pakaian bekas ini salah satunya dilatarbelakangi karena alasan kesehatan.

Menurut Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag, Veri Anggrijono, pakaian bekas impor berpotensi mengandung bakteri yang nggak baik untuk tubuh manusia.

Veri juga menjelaskan bahwa bakteri tersebut bahkan masih menempel di baju walaupun telah dicuci berkali-kali.

”Kita kembalikan lagi pada konsumen, namun seharusnya konsumen bisa lebih cerdas dalam memilih produk,” terang Veri.

Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel melalui pernyataan tertulis menyayangkan Indonesia yang masih melakukan impor pakaian bekas. Menurutnya, hal itu sangat merugikan industri garmen terutama yang berskala UMKM.

Baca Juga: Kapolri Perintahkan Jajarannya Usut Dugaan Penyelundupan Pakaian Bekas Impor

Tindakan Tegas Pemerintah

Pemerintah melalui Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengakui jika di lapangan memang sulit untuk membedakan barang bekas yang beredar di pasaran merupakan produk impor ilegal atau bukan.

Meski begitu, Pemerintah nggak segan untuk menindak tegas jika terdapat impor pakaian bekas di Indonesia.

Meski begitu bukan berarti kegiatan menjual dan berburu barang bekas sudah dilarang sama sekali.

Yang Harus Dilakukan Sebelum Menggunakan Barang Thrift

Larangan impor pakaian bekas oleh pemerintah sudah sepatutnya kita patuhi.

Meski begitu, penjualan barang bekas di pasaran masih tetap diperbolehkan, yaitu dengan menjual barang preloved.

Barang preloved pada dasarnya sama dengan barang thrifting, yaitu bekas. Hanya saja jika barang thrifting adalah barang impor sedangkan preloved merupakan produk lokal atau dalam negeri.

Alangkah sebaiknya kita menjual atau membeli pakaian preloved saja sekaligus sebagai perwujudan cinta tanah air kita sendiri.

Lalu gimana sih cara aman sebelum menggunakan pakaian preloved yang kita beli?

Tips Memilih Pakaian Preloved

Seperti yang dilansir pada laman Hoover, ada beberapa perlakuan khusus yang perlu dilakukan saat memilih untuk mengenakan pakaian preloved agar tetap aman dan nyaman, yakni :

1. Cuci Secara Terpisah dari Pakaian Lain

Hal ini dilakukan untuk menghindarkan bakteri dan kuman menyebar ke pakaian lain.

2. Rendam dalam Air Panas (Bukan yang Mendidih)

Perendaman ini dilakukan selama berjam-jam dengan menambahkan detergen atau desinfektan bubuk.

3. Cuci Ulang

4. Setrika dengan Suhu Cukup Tinggi

Baca Juga: 3 Pakaian Termahal Dari Drama Korea The Glory 2 Yang Jadi Sorotan

Kekurangan Thrift Shop

Selain larangan pemerintah, bisnis thrifting ternyata menimbulkan banyak kekurangan, antara lain :

1. Sulit mencari supplier thrift shop

Memang hal utama yang sangat penting adalah mencari supplier atau penyedia bal dari produk yang Anda jual. Salah memilih supplier, Anda bisa dapat produk yang banyak cacatnya dan jelas tidak laku dijual kembali.

Hal ini karena mencari supplier thrift shop yg memang terpercaya dan berpengalaman memang sedikit susah.

2. Harus Mempersiapkan Modal Awal

Saat ingin menjalankan bisnis ini, hal yg paling penting adalah kesiapan modal.

Walaupun pada dasarnya untuk memulai bisnis thrift shop ini, Anda tidak memerlukan modal yg cukup besar, tapi modalnya juga harus ada di muka, untuk membeli bal.

3. Menghabiskan Tenaga dan Waktu

Selain modal dalam bentuk uang, kamu juga pastinya akan terkait dengan tenaga dan waktu untuk membeli bal, memilih dan memilah jenis pakaian mana yang cocok, serta memperbaiki tampilan barang tersebut untuk dijual kembali.

4. Persaingan Pasar Cukup Ketat

Ketika Anda ingin melakukan bisnis apapun, analisis kompetitor sangat penting untuk dilakukan, termasuk usaha jenis thrift shop.

Anda sangat memerlukan analisis pasar supaya nanti bisa menang bersaing dengan kompetitor yang semakin banyak.

Karena salah satu kekurangan dari usaha ini adalah mudah ditiru dan banyak saingannya, karena semua orang bisa masuk dan memulai usaha jenis ini.

Jadi Anda harus mengatur strategi untuk menghadapi kompetitor dengan baik dan benar

5. Tidak Ada Standar Harga Jual

Bisnis ini menjual barang branded tanpa ada harga standar yang jelas di pasaran.

Jadi kalau ingin lebih mudah dalam menentukan harga standar yg sesuai dengan pasaran, maka harus melakukan analisis pasar.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Hoover


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x