Inilah Alasan 'The Hunger Games' Menonjol Di Antara Film Distopia Yang Lain

- 12 Maret 2023, 19:49 WIB
Cuplikan Film The Hunger Games: Mockingjay 2 yang ditayangkan di Bioksop TransTV malam ini.
Cuplikan Film The Hunger Games: Mockingjay 2 yang ditayangkan di Bioksop TransTV malam ini. /IMDb/

KILAS KLATEN – Ketika film Hunger Games pertama dirilis pada tahun 2012, dunia perfilman baru saja menemukan kekuatan literatur dewasa muda sebagai sumber inspirasi. Kisah Harry Potter telah menghiasi layar kaca untuk pertama kalinya lebih dari satu dekade sebelumnya pada tahun 2001, yang memulai gelombang film fantasi berdasarkan buku yang ditujukan untuk anak-anak dan remaja, mulai dari The Chronicles of Narnia hingga waralaba film His Dark Materials yang bernasib malang.

 

Beberapa tahun kemudian di tahun 2008, Twilight memunculkan kegemaran romansa paranormal remaja, dan di tahun 2010-an, saatnya distopia remaja mengambil alih panggung utama. Disutradarai oleh Gary Ross dan dibintangi oleh Jennifer Lawrence dan Josh Hutcherson, The Hunger Games hanyalah film pertama dari sekian banyak distopia yang menguasai layar lebar hingga pertengahan dekade ini.

Setelah itu, muncullah film dan waralaba seperti The Giver, Maze Runner, Ender's Game, dan tentu saja, Divergent. Namun, tidak semua distopia dewasa muda dibuat dengan cara yang sama. Sama seperti kesuksesan Twilight yang mengalahkan Warm Bodies and Beautiful Creatures, begitu pula The Hunger Games menikmati popularitas yang jauh lebih besar daripada para penerusnya. Hingga hari ini, seri ini masih bertahan sebagai distopia terbesar pada masanya, dengan popularitasnya yang bertahan lama bahkan membuatnya mendapatkan prekuel yang akan datang, The Ballad of Songbirds and Snakes, sementara adiknya yang paling populer, Divergent, bahkan tidak mendapatkan film terakhir.

Baca Juga: Siapa Itu Merlin? Penyihir Terkuat di Harry Potter Yang Katanya Bisa dengan Mudah Kalahkan Voldemort

Tapi apa yang membuat The Hunger Games begitu istimewa? Tokoh protagonis yang menyenangkan, penjahat yang menarik, dan karakter pendukung yang berkesan tentu saja merupakan bagian dari resepnya. Begitu juga dengan kualitas tulisan Suzanne Collins, serta kemampuan penyutradaraan Gary Ross dan Francis Lawrence.

Berdasarkan trilogi sastra dengan judul yang sama karya Suzanne Collins, waralaba film The Hunger Games terdiri dari empat film. Film pertama, yang berjudul The Hunger Games, disutradarai oleh Gary Ross, sementara Francis Lawrence menjadi sutradara untuk tiga film berikutnya. Kisah ini bercerita tentang kebangkitan seorang tokoh pemberontak, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence), di negara fiksi Panem.

Dibagi menjadi 13 distrik, masing-masing bertanggung jawab atas satu kegiatan ekonomi tertentu, Panem hidup di bawah penindasan terus-menerus dari elit yang sangat kaya di Ibu Kota. Akhirnya, seperti yang sudah diduga, sebuah pemberontakan lahir dari rezim yang menindas ini, tetapi Capitol dengan cepat menindasnya, melenyapkan Distrik 13 dalam serangan nuklir.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Collider


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x