Network
KILAS KLATEN – Korea telah menjadi negara adidaya budaya global berkat kebangkitan gelombang Hallyu (gelombang Korea). Orang-orang di seluruh dunia menjadi penasaran dengan musik, fashion, makanan, dan banyak lagi.
Salah satu faktor penarik terbesar ke Korea adalah pariwisata dan perjalanan. Banyak yang datang ke negara ini untuk menemukan pesona perpaduan tradisional dan modernnya, mengunjungi tempat-tempat wisata, dan mencoba beberapa makanan/minuman ikoniknya. Aspek yang menarik dari budaya makanan tradisional Korea adalah budaya minum teh Korea.
Selain budaya teh tradisional, kalian mungkin pernah mendengar frasa seperti 'minuman idola' atau 'air idola' yang merupakan minuman khusus yang diminum oleh para idola untuk menghindari kembung. Minuman ini juga dibuat dengan teh Korea, tepatnya teh hijau. Hal ini menunjukkan betapa terintegrasinya budaya minum teh Korea dalam kehidupan sehari-hari warganya.
Korea memiliki banyak sekali pilihan teh yang dapat dipilih yang semuanya memiliki rasa dan manfaat kesehatan yang berbeda. Bahkan, beberapa tempat wisata terpopuler di Korea adalah ladang teh. Beberapa ladang teh Korea yang ikonik termasuk perkebunan teh Hadong, perkebunan teh Boseong, dan kebun teh Jeju.
Hadong Asal Mula Budaya Teh Hijau Korea
Salah satu wilayah teh yang paling menonjol di Korea adalah wilayah teh hijau Hadong. Hadong adalah wilayah di mana benih teh liar pertama kali ditanam pada masa pemerintahan Raja Heungdeok dari Dinasti Shilla. Hal ini menjadikannya tempat kelahiran sejarah teh hijau Korea. Para raja juga telah menikmati teh ini selama beberapa dekade.
Teh di daerah ini telah ditanam dengan cara yang ramah lingkungan dan alami selama berabad-abad. Setiap proses di ladang dilakukan dengan tangan dan sebagian besar pohon-pohonnya sudah sangat tua. Perkebunan teh hijau di daerah ini tidak linier, yang memberikan daya tarik estetika yang mentah dibandingkan dengan ladang teh lainnya di Korea.
