Membentak Anak Dapat Mempengaruhi Psikologis, Benarkah? Ini Kata Ahli!

- 17 November 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi - Membentak Anak Dapat Mempengaruhi Psikologis, Benarkah? Ini Kata Ahli!
Ilustrasi - Membentak Anak Dapat Mempengaruhi Psikologis, Benarkah? Ini Kata Ahli! /pexels/monstera
KILAS KLATEN - Membentak anak seringkali dilakukan oleh sebagian orang tua dalam mendisiplinkan anak mereka.
 
Padahal, hal tersebut dapat memengaruhi proses tumbuh kembang mereka.
 
Setiap anak terlahir istimewa dengan keunikan dan sifat masing-masing.
 
Namun, membesarkan dan mendidik anak memang tak semudah yang diucapkan.
 
Ada kalanya emosi mendominasi kita sebagai orang tua saat berusaha mengajarkan Si Kecil dalam berbagai hal.
 
 
Ketika anak tidak patuh dengan orang tua, rasa ingin membentak anak itu ada, hal ini dilakukan agar ia dapat mengikuti apa yang dikehendaki orang tuanya.
 
Meskipun membentak anak adalah salah satu cara dalam mendidik, tedapat dampak dari tidndakan tersebut yang perlu Anda ketahui.
 
Salah satu tindakan salah yang sering dilakukan oleh orang tua kepada anak mereka yang masih dalam tahap perkembangan ini adalah membentak.
 
Membentak anak nyatanya dapat memicu sejumlah dampak yang berkaitan dengan perkembangan otak, mental, dan sikap.
 
"Membentak sekali memang belum dapat memberi efek yang signifikan pada anak, namun jika orang tua membentak anak setiap hari maka dapat meningkatkan risiko perkembangan otak yang terganggu," jelas Samanta Elsener, M.Psi., Psikolog Anak dan Keluarga.
 
 
Menurut penelitian National Institutes of Health, berteriak atau membentak anak dapat membuat anak-anak menjadi lebih agresif, secara fisik dan verbal.
 
Berteriak atau membentak anak adalah bentuk dalam meluapkan emosi.
 
Hal ini membuat takut anak-anak dan membuat mereka merasa tidak aman.
 
Adapun dampak lainnya dari membentak anak bisa Anda simak berikut ini.
 
1. Anak Menjadi Tertutup
 
Orangtua yang suka membentak anak tentu akan menimbulkan rasa takut bagi anak.
 
Anak-anak yang ketakutan sangat mungkin tumbuh menjadi pribadi yang tertutup. Ketika mereka tertutup, rasa untuk bercerita dengan orang tuanya akan berkurang.
 
Kondisi ini sangat memengaruhi psikologis anak dan membuat anak merasa tertekan ketika menghadapi masalah tanpa berkonsultasi dengan orang tuanya.
 
 
2. Menjadi Pemberontak
 
Membentak anak akan memberikan dampak psikologis di masa depannya.
 
"Kalau kita menasihati anak dengan cara membentak mereka terus-menerus, bukan perilaku baik yang kita dapatkan, justru perilaku anak bahkan akan menjadi lebih buruk," jelas Samanta.
 
Anak yang sering dibentak oleh orang tuanya, akan memicu ia menjadi sosok pemberontak dan keras kepala.
 
Hal tersebut dapat membuat anak membantah atau tidak patuh dengan kehendak orang tuanya. Hal ini karena mereka merasa tidak dihargai.
 
Melakukan hal ini adalah salah satu cara meluapkan amarah orang tua terhadap anaknya, namun hal ini sangat menganggu kejiwaan anak dan tindakannya.
 
 
3. Tidak Percaya Diri
 
Ketika membentak Si Kecil karena kesalahan yang tidak terlalu besar atau sepele, ini membuat kepribadian anak tumbuh menjadi sosok yang kurang percaya diri dan minder.
 
Anak yang tidak percaya diri akan menyulitkan ia dalam menjalani aktivitas. Ia akan merasa tidak dihargai, tidak berguna hingga merasa selalu berbuat salah.
 
Membentak membuat anak bertanya-tanya apakah kesalahan yang ia perbuat.
 
Anak akan merasa bersalah dalam jangka panjang dan memicu rasa tidak percaya dri.
 
4. Traumatik Jangka Panjang
 
Melansir penelitian yang diterbitkan pada Science Direct, dampak membentak buah hati akan memengaruhi psikologis anak sehingga membuat ia frustasi dan depresi.
 
Meluapkan emosi secara verbal terhadap anak-anak dapat memiliki efek yang bertahan lama setelah insiden terjadi.
 
 
Menurut penelitian ini, efek psikologis jangka panjang dari membentak anak dapat menyebabkan gejala berikut ini:
 
KegelisahanTidak dihargaiPandangan negatif tentang diri sendiriMasalah sosialMasalah perilakuAgresifDepresiMemicu bullying
 
Bila anak mengalami hal tersebut, kehidupan mereka akan terganggu, terutama saat proses belajar.
 
"Anak-anak yang depresi tidak akan bisa berkonsentrasi saat belajar," ungkap Samanta.
 
Selain itu, anak-anak yang sering dibentak juga akan menjadi sulit untuk dapat tampil di sekolah atau sekadar berpresentasi dalam beberapa mata pelajaran.
 
Samanta juga menjelaskan bahwa beberapa anak yang sering dibentak akan cenderung menjadi orang yang sering grogi dan mengalami serangan panik.
 
 
5. Berdampak pada Kesehatan Fisik
 
Tidak hanya dari dalam saja, nyatanya membentak anak juga bisa berdampak pada fisik anak.
 
"Anak yang sering dibentak seringkali memiliki postur yang bungkuk, yang mencerminkan postur seseorang yang tidak percaya diri," tutur Samanta.
 
Jika terus dibiarkan, hal tersebut dapat menyebabkan obesitas, daya tahan tubuh menurun, darah tinggi, hingga darah rendah, serta beberapa gangguan fisik lainnya.***
 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x