KILAS KLATEN - Siapa sih yang tidak tahu atau belum pernah mencoba seblak? Makanan khas Jawa Barat yang pedas dan nagih ini disukai seluruh kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Harga yang terjangkau dan kebebasan memilih topping atau isian membuat makan seblak menjadi pengalaman yang menyenangkan.
Seblak sendiri merupakan kerupuk bawang yang direndam di dalam air, kemudian dimasak dengan cara ditumis bersama beberapa isian seperti sayur bakso, sosis, hingga ceker atau daging ayam. Banyak variasi bumbu seblak yang beredar di pasaran, mulai dari yang sangat pedas berwarna kemerahan, hingga yang cenderung gurih dan berpenampilan seperti bakmi jawa.
Kali ini, penulis berkesempatan untuk mewawancarai salah satu pedagang seblak yang ramai dan cukup populer di Tangerang Selatan, khususnya di wilayah sekitar PT Sandratex. Berikut merupakan rangkuman wawancara penulis dengan pedagang seblak sandratex.
Baca Juga: Resep Bibimbab Homemade, Nasi Campur Ala Korea yang Mendunia
1. Sudah berapa tahun berdagang di Sandratex?
Mang seblak, begitulah sapaan dari para konsumennya telah berjualan sejak tahun 2014. Ia berjualan di depan sebuah rumah biru, yang diyakini punya tokoh atau orang terhormat di wilayah tersebut, Hj. Rosna. "Saya sudah berdagang sejak tahun 2014, dan menetap di lokasi yang sama yaitu di depan rumah biru Hj. Rosna. Kebetulan saya kenal dekat dengan beliau"
2. Apa saja varian atau menu yang dijual?
Satu hal yang membedakan seblak sandratex dengan seblak pada umumnya adalah penjual membedakan antara jenis isian seblak dengan topping opsional. Misalnya, menu salah satu bernama seblak dengan isian telor dan sosis.
Jika ingin menambahkan opsi tambahan, maka dapat memilih variasi lain seperti topping ceker, sayap ayam, ayam suwir, hingga siomay. "Iya, menu yang dijual tertera di gerobak saya. Jika ingin request seberapa pedasnya bilang saja ke saya" ucapnya.
3. Buka hari apa saja, dan jam berapa?
"Saya buka dari Senin sampai Minggu, kecuali hari Jumat mas, saya libur. Untuk jam bukanya dari jam 9 pagi sampe jam 7 malem" Ucapnya. Beberapa pelanggan bilang, ia bahkan tetap berjualan di hari perayaan besar seperti hari raya Idul Fitri.
Selain itu, meskipun buka hingga pukul 7 malam, pelanggan harus tetap lebih sigap sebab terkadang sudah habis sebelum jam tersebut.
4. Apa suka dan duka selama berjualan seblak?
"Kalau suka duka mah, ya kalau ramai ada pembeli. Sedihnya kalau misalnya sepi atau sedang hujan." Penulis menambahkan pertanyaan apakah ia pernah didatangi artis atau semacamnya, kemudian ia membalas "Sampai saat ini sih belum pernah ya, didatangi artis atau tokoh penting" ucapnya.
5. Berapa omzet dalam sehari?
"Kalau omzet dalam sehari tuh, kalau ramai alhamdulillah bisa mencapai 700 - 800 ribu per harinya. Terkadang, bisa lebih juga di atas itu" ucapnya. Hal ini bukan tanpa alasan sebab semenjak mempersiapkan gerobak dagangnya sekalipun, sudah banyak pelanggan yang antre untuk membeli seblak otentik khas Jawa Barat ini.
Penulis juga melakukan wawancara kepada beberapa pembeli di sana, menanyakan bagaimana pengalaman mereka setelah mencoba seblak sandratex.
"Seblak dia tuh enak banget, kaya khas gitu, pokoknya beda dari seblak yang lain" Jihan, 19 tahun.
"Oh iya, seblak si mamang memang kaya otentik gitu, gurih, pedes, enak deh pokoknya" Seorang Pria, 22 tahun.
Seblak sandratex ini juga tersedia di platform food delivery ojek online yaitu Gofood. Rasa yang otentik, penjual yang ramah, dan harga terjangkau membuat seblak sandratex ini hampir tak pernah sepi pembeli. Semoga kamu bisa mencobanya segera ya! ***
Network
