Network
KILAS KLATEN – Regulator persaingan usaha di Kenya sedang menyelidiki perilaku platform pengantaran makanan dan bahan makanan daring untuk memberikan saran-saran mengenai opsi-opsi regulasi dan kebijakan, untuk meningkatkan persaingan usaha yang sehat, dan penegakan perlindungan konsumen.
Otoritas Persaingan Usaha Kenya (CAK) mengatakan bahwa mereka akan menyelidiki, di antara isu-isu lainnya, "peran data" dalam operasi mereka, portabilitas data, bagaimana mereka mendapatkan pelanggan, isu-isu perlindungan konsumen, dan mekanisme ganti rugi yang digunakan oleh pasar. Komisi ini juga berencana untuk menggunakan penyelidikan ini untuk meninjau apakah kerangka kerja regulasi yang ada dapat diterapkan di pasar digital.
Penegakan regulasi dan persaingan di pasar digital merupakan salah satu bidang utama yang menjadi fokus CAK. CAK telah melakukan penyelidikan pasar serupa di masa lalu, yang terbaru adalah di bidang pinjaman digital di mana CAK memberikan saran (termasuk mengenai transparansi harga) yang menginformasikan beberapa aspek dari undang-undang Penyedia Kredit Digital yang baru.
Baca Juga: Spesifikasi Samsung A50s, Smartphone dengan Fitur Game Booster yang Cocok untuk Gamers
“Penyelidikan pasar ini akan berusaha untuk mengungkap bagaimana platform pengiriman makanan dan bahan makanan bekerja dalam praktiknya dan menyarankan opsi peraturan dan kebijakan untuk persaingan dan penegakan perlindungan konsumen," ujar pelaksana tugas direktur jenderal CAK, Adano Wario.
“Penyelidikan ini akan mengidentifikasi para pemain dan layanan yang terlibat dalam model bisnis platform pengantaran makanan dan bahan makanan di Kenya dan memeriksa hubungan antara platform dan pengguna dengan fokus pada parameter persaingan (kekuatan pasar dan perilaku) dan kekhawatiran di antara para pemain," kata Wario.
Regulator mengatakan bahwa dengan memahami masalah perlindungan konsumen, mereka akan lebih baik dalam menyediakan mekanisme ganti rugi bagi konsumen yang berbelanja melalui pasar. Ada sejumlah platform pengiriman makanan dan bahan makanan online utama di Kenya termasuk Uber, Jumia, Bolt, Glovo, yang telah mendapatkan pijakan di negara ini seiring dengan meningkatnya penetrasi internet dan ponsel pintar, ditambah dengan penggunaan layanan seperti belanja dan pengiriman online.
