Peneliti Ungkap Perspektif Baru tentang Struktur Dasar Alam Semesta

- 20 Maret 2023, 20:27 WIB
Ilustrasi peta alam semesta berisi satu miliar galaksi yang dibikin ilmuwan
Ilustrasi peta alam semesta berisi satu miliar galaksi yang dibikin ilmuwan /Pixabay/

KILAS KLATEN – Para peneliti telah menggunakan simulasi untuk menyelidiki jaring kosmik, pola filamen galaksi yang ada dalam skala besar di seluruh alam semesta. Dengan memperlakukan distribusi galaksi sebagai kumpulan titik-titik dan menerapkan teknik matematika yang dikembangkan untuk ilmu material, mereka telah mengukur ketidakteraturan relatif alam semesta dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang struktur fundamentalnya.

 

Alam semesta dipenuhi dengan galaksi-galaksi, yang dalam skala besar menunjukkan pola filamen, yang disebut sebagai jaring kosmik. Distribusi materi kosmik yang heterogen ini dalam beberapa hal mirip seperti blueberry di dalam muffin, di mana materi mengelompok di area tertentu tapi mungkin kurang di area lainnya.

Berdasarkan serangkaian simulasi, para peneliti mulai menyelidiki struktur heterogen alam semesta dengan memperlakukan distribusi galaksi sebagai kumpulan titik-titik-seperti partikel-partikel materi yang membentuk materi-dan bukan sebagai distribusi yang kontinu. Teknik ini memungkinkan penerapan matematika yang dikembangkan untuk ilmu material untuk mengukur ketidakteraturan relatif alam semesta, sehingga memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang struktur fundamentalnya.

Baca Juga: Apa Itu Tata Surya? Berikut Susunan Tata Surya Dalam Galaksi Bima Sakti

"Apa yang kami temukan adalah distribusi galaksi di alam semesta sangat berbeda dengan sifat fisik materi konvensional, dan memiliki keunikan tersendiri," jelas Oliver Philcox, salah satu penulis penelitian ini.

Penelitian ini, yang sekarang diterbitkan dalam Physical Review X, dilakukan oleh Salvatore Torquato, Anggota dan Pengunjung yang sering berkunjung ke Institute for Advanced Study dan Profesor Ilmu Pengetahuan Alam Lewis Bernard yang berbasis di departemen kimia dan fisika Universitas Princeton, dan Oliver Philcox, seorang mahasiswa PhD yang berkunjung ke Institute dari September 2020 hingga Agustus 2022, yang sekarang menjadi Junior Fellow di Simons Society of Fellows yang bertempat di Universitas Columbia.

Keduanya menganalisis data simulasi publik yang dibuat oleh Princeton University dan Flatiron Institute. Masing-masing dari 1.000 simulasi terdiri dari satu miliar "partikel" materi gelap, yang gugusannya, yang dibentuk oleh evolusi gravitasi, berfungsi sebagai proksi galaksi.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Scitech Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x