Terminal Starlink SpaceX Akan Dikirim Ke Ukraina Menyusul Perintah Baru Dari Pentagon

- 2 Juni 2023, 12:14 WIB
Momen roket Space X milik Elon Musk melintas saat bulan purnama.
Momen roket Space X milik Elon Musk melintas saat bulan purnama. /Twitter @TrevorMahlmann

KILAS KLATEN – Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) pada hari Kamis (1/6) mengatakan bahwa mereka membeli lebih banyak terminal Starlink dari SpaceX untuk digunakan di Ukraina, ketika konflik antara negara itu dan Rusia memasuki tahun kedua.

 

Namun, Pentagon hanya memberikan sedikit rincian tentang pesanan tersebut, termasuk jumlah terminal yang akan dibeli atau harga. SpaceX tidak menanggapi permintaan komentar dari TechCrunch.

"Komunikasi satelit merupakan lapisan vital dalam jaringan komunikasi Ukraina secara keseluruhan dan departemen ini mengontrak Starlink untuk layanan jenis ini," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan. "Akan tetapi, untuk alasan keamanan operasional dan karena sifat kritis dari sistem ini, kami tidak memiliki informasi tambahan mengenai kemampuan, kontrak, atau mitra tertentu yang dapat kami berikan saat ini."

Baca Juga: Pengembang Game 'Stranger Things', Bonus XP, Ditutup

Angkatan bersenjata Rusia telah berulang kali menargetkan jaringan internet dan seluler di Ukraina, termasuk menyerang kabel serat optik, menara ponsel, dan antena radio. Terkadang, kampanye ini menyebabkan beberapa bagian negara ini mengalami pemadaman komunikasi sementara.

Namun, Starlink memiliki infrastruktur darat yang relatif sedikit di luar setiap terminal kecil, membuatnya lebih tahan terhadap serangan. Oktober lalu, politisi Ukraina Mykhailo Fedorov menulis di Twitter bahwa berkat Starlink, negaranya dapat dengan cepat memulihkan komunikasi ke area-area kritis setelah serangkaian serangan rudal jelajah Rusia.

SpaceX pertama kali mengirim terminal Starlink ke Ukraina pada awal konflik, dengan CEO Elon Musk mengatakan di Twitter bahwa SpaceX menanggung biaya untuk operasi yang sedang berlangsung. Biaya tersebut kemudian diambil oleh beberapa negara Uni Eropa, setelah Musk mengancam akan berhenti membiayai mereka (meskipun ia kemudian membatalkan pernyataan itu).

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Techcrunch


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x