Latihan beban, bahkan selama berpuasa, memberi sinyal pada tubuh bahwa cadangan otot masih dibutuhkan dan tidak boleh digunakan. Pertimbangan utama lainnya bagi seseorang yang berolahraga selama bulan Ramadan adalah memastikan gula darahnya tidak turun terlalu rendah selama berolahraga.
Latihan kardio yang intens dan angkat beban dengan perut kosong dapat menghasilkan lebih banyak lemak yang hilang, tetapi juga dapat menghabiskan gula darah, yang mengakibatkan hipoglikemia akibat olahraga, yang menyebabkan pusing dan pingsan.
Bagi mereka yang ingin menjaga asupan nutrisi selama Ramadan, sebaiknya tetap sederhana dalam memilih makanan. Jadikan protein sebagai prioritas dengan lebih baik makan makanan yang lebih banyak mengandung karbohidrat lebih dekat dengan waktu berbuka puasa daripada lebih dekat dengan waktu sahur, dan kurangi jumlah karbohidrat setiap kali makan semakin dekat dengan waktu imsak.
Sebagai seorang ahli gizi yang berkualifikasi, Conteh mengkhususkan diri dalam transformasi tubuh dan merekomendasikan agar orang-orang meningkatkan asupan sayuran hijau, seperti bayam, karena sayuran ini membantu melepaskan simpanan karbohidrat secara perlahan sepanjang hari.***