Pakar Kesehatan Ingatkan saat Lebaran Makan Porsi Kecil dan Batasi Makanan Manis serta Berlemak

- 27 April 2023, 14:00 WIB
Ilustrasi Makanan berlemak,
Ilustrasi Makanan berlemak, /Medan Satu

KILAS KLATEN - Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran adalah momen yang paling ditunggu oleh umat muslim.

Salah satu hal yang sudah merupakan tradisi masyarakat Indonesia adalah kulinernya, apalagi kalau bukan opor ayam.

Biasanya ketika hari Lebaran telah tiba, semua orang menyantap opor ayam, ditambah sambal goreng dengan lahap hingga lupa memikirkan kesehatan.

Para pakar kesehatan mengingatkan orang-orang tidak makan berlebihan khususnya hidangan manis dan berlemak saat Lebaran demi menghindarkan diri dari beberapa masalah kesehatan seperti berat badan bertambah, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Mereka merekomendasikan orang-orang makan dalam porsi kecil dan membatasi makanan manis dan berlemak.

Selain itu, penting memasukkan buah dan sayuran ke dalam makanan serta minum banyak air agar tetap terhidrasi.

Baca Juga: Libur Lebaran Telah Usai Biasanya Seseorang Alami Post Holiday Blues, Apakah Anda Termasuk?

Pakar diet klinis di Burjeel Medical City, Abu Dhabi, Rayan Ali seperti disiarkan Al Arabiya English, Rabu, 19 April 2023 mengatakan, mengontrol porsi dengan makan lebih sedikit merupakan strategi paling efektif untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.

Kemudian, bagi mereka yang makan berlebihan selama Ramadhan, dia menyarankan untuk menyiapkan rencana diet untuk menghindari pilihan makanan yang tidak perlu.

“Keseimbangan selalu menjadi kuncinya. Minumlah cukup air agar tetap terhidrasi untuk membantu mencegah sinyal lapar palsu," saran Ali.

Ali juga menyarankan konsumsi suplemen probiotik untuk menjaga kesehatan pencernaan mengingat saluran pencernaan mungkin menderita karena asupan gula yang berlebihan selama Lebaran dan bahkan Ramadhan.

"Untuk mengembalikan jumlah flora bakteri yang sehat di usus Anda, pertimbangkan untuk memasukkan suplemen probiotik ke dalam rutinitas Anda," ujar dia.

Selain asupan, orang-orang juga disarankan berolahraga karena memungkinkan tubuh menghasilkan hormon bahagia yang disebut endorfin, untuk membantu mengendalikan rasa lapar dan berdampak positif pada suasana hati.

Kemudian, meski Ramadhan telah usai, dia mengatakan para muslim bisa tetap mempertimbangkan puasa dua kali seminggu. Menurut penelitian ilmiah, puasa intermiten menyehatkan tubuh dan pikiran.

Baca Juga: Sudah Puas Makan Opor Saat Lebaran? Ternyata Ini Manfaat Daging Ayam untuk Kesehatan

Sementara itu, pakar gastroenterologi di Medeor Hospital, Abu Dhabi, Atul Chawla, mengingatkan puasa memiliki banyak efek positif antara lain meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi risiko diabetes tipe 2, meningkatkan perbaikan sel, mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, dan melindungi dari penyakit neurodegeneratif.

Senada dengan Ali, dia juga mengingatkan sebagian hidangan tradisional Lebaran banyak mengandung lemak dan gula.

Menurut dia, kue manis dan gurih memang enak tapi bukan pilihan yang paling sehat karena tinggi gula dan lemak serta menyebabkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Makanan yang digoreng bisa memunculkan risiko penyakit jantung apabila dikonsumsi berlebihan.

Selain pola makan yang sehat, dokter juga berpesan agar orang-orang tetap aktif selama Lebaran misalnya dengan berjalan, berlatih yoga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.

Dengan memasukkan olahraga ke dalam rutinitas sehari-hari, mereka dapat menjaga kesehatan dan kebugaran mereka selama musim liburan Lebaran.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x