Mengintip Tempat Wisata Baru di Bandung Selatan, Nimo Highland

9 Maret 2023, 12:30 WIB
Nimo Highland/Instagram/@nimohighland /

KILAS KLATEN - Jika berbicara mengenai tempat wisata yang ada di bandung, pasti tidak ada habisnya, dan kamu pun yang berkunjung ke kota bandung tidak cukup 1 hari untuk mengelilingi seluruh wisata yang ada di Bandung.

 

Kamu harus kembali lagi dilain waktu, karena wisata bandung semakin mengikuti perkembangan zaman akan semakin terus mengalami perubahan dan bahkan penambahan tempat wisata baru.

Di Bandung Selatan atau Kabupaten Bandung, Jawa Barat, objek wisata terbaru yang biasa dikunjungi masyarakat ada di kawasan Ciwidey atau Rancabali, seperti Glamping Rancabali, Jembatan Rengganis, hingga ragam fasilitas baru wisata di Ranca Upas.

Kini ada objek wisata baru yang mulai ramai diperbincangkan orang. Lokasi itu sebelumnya merupakan perbukitan kebun teh biasa, kemudian disulap hingga menarik orang-orang untuk berkunjung yakni nimo highland.

Objek wisata itu tak begitu sulit untuk ditemukan karena petunjuknya sudah bisa diakses melalui aplikasi peta daring. Hanya saja, akses menuju lokasi itu tidak semuanya merupakan jalan besar dan mulus.

Baca Juga: Arah Coffee Bandung, Cafe Estetik Bernuansa Jepang yang di Desain oleh Andra Matin!

Apabila keluar dari Gerbang Tol Soreang, lokasi wisata itu berjarak sekitar 36 kilometer dengan waktu tempuh sekitar dua jam jika menggunakan mobil. Sementara jika ditempuh dari pusat Kota Bandung, lokasi itu berjarak sekitar 50 kilometer, tanpa melewati jalan tol.

Jalan menuju Pangalengan, biasanya ditempuh melalui kawasan Banjaran, lalu masuk ke wilayah Cimaung di Jalan Raya Pangalengan.

 

Wisatawan yang akan menuju ke lokasi wisata itu perlu mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi, di antaranya di kawasan Kopo, Katapang, Buahbatu, hingga Banjaran.

Kemacetan di kawasan itu biasanya terjadi pada pagi menjelang siang, dan sore menjelang malam.

Untuk bisa masuk ke area Nimo Highland, para wisatawan akan menemui gerbang utama berjarak sekitar 100 meter dari tempat parkir. Di gerbang itu petugas akan menghitung orang yang ada di kendaraan dan mengenakan biaya untuk tiket.

Harga tiket yang dikenakan untuk wisatawan itu sebesar Rp 35.000 untuk orang dewasa dan Rp 25.000 untuk anak-anak. Harga itu berlaku, baik di hari biasa atau akhir pekan.

Harga tiket akan naik apabila menginjak waktu-waktu libur, seperti di Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, harga tiket naik menjadi Rp 40.000 untuk dewasa dan Rp 35.000 untuk anak-anak.

Baca Juga: Menikmati Destinasi Wisata Aam Tebing Keraton di Bandung

Kalau wahana lainnya tidak termasuk dengan tiket masuk. Jadi ketika di dalam lokasi berbayar kembali, variatif dari Rp10.000 sampai Rp175.000.

Lokasi wisata itu berdiri di kebun teh seluas 6 hektar, memiliki dua bukit bernama Bukit Nini di sebelah timur dan Bukit Putra di sebelah barat. Di tengah kedua bukit itu merupakan lahan serbaguna yang bisa digunakan lahan parkir atau acara-acara tertentu.

Ketika di lokasi, wisatawan bisa melihat jembatan melingkar yang berada di puncak Bukit Nini. Untuk mencapai lokasi itu, para wisatawan diarahkan oleh petugas untuk diangkut menggunakan ontang-anting.

 

Ontang-anting merupakan mobil bak terbuka yang dimodifikasi, sehingga bisa mengangkut wisatawan. Kendaraan pengangkut wisatawan itu berjumlah 11 unit dan bolak-balik mengangkut wisatawan dari lokasi parkir sejauh 300 meter ke jembatan pusat wisata di puncak Bukit Nini.

Setelah tiba puncak, petugas bakal mengecek tiket wisatawan yang sudah dibeli untuk kemudian masuk ke area jembatan.

Di jembatan itu wisatawan bisa berfoto-foto dan mencoba satu area jembatan kaca yang dikenakan biaya Rp 10.000. Di tengah jembatan yang berbentuk huruf U itu terdapat bangunan berkubah warna biru. Tak jarang wisatawan berfoto dengan latar belakang bangunan tersebut.

Di samping itu semua, ada hal yang menarik dan bisa dijadikan gaya baru berwisata, yakni kasur jaring yang terbuat dari tali tambang.

Baca Juga: Berkeliling 7 Negara 2 Benua di The Great Asia Afrika Bandung

Wahana yang terdapat di area bawah jembatan tersebut tidak dipungut biaya. Di kasur jaring itu, wisatawan bisa rebahan dan menikmati hamparan kebun teh. Di area itu juga terdapat jajanan cemilan yang bisa dibeli oleh wisatawan.

Dalam beberapa saat, kawasan wisata itu pun diselimuti kabut. Sehingga ketika merebahkan badan di kasur jaring, sensasi rebahan di atas awan bisa dinikmati oleh wisatawan, ditemani cemilan yang telah dibeli.

Beberapa wisatawan menyatakan memang tertarik dan ada minat khusus apabila ada kabut. Jadi kualitas foto pun lebih natural dan itu menjadi ciri khas.

Apabila di pagi hari, kabut bakal berada di bawah bukit itu dan menyelimuti perkebunan teh. Selain itu momen matahari terbit pun bisa dinikmati oleh wisatawan di jembatan tersebut.

itulah tempat wisata baru yang ada di bandung selatan. Tertarik untuk mengunjunginya? Segera jadwalkan dan persiapkan diri bersama keluarga.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler