Network
KILAS KLATEN - Kabupaten Probolinggo memang menyimpan potensi wisata alam yang seakan tidak pernah habis, mulai dari wisata bahari sampai panorama alam pegunungannya sama-sama memiliki pesona yang menakjubkan dan digemari banyak wisatawan.
Munculnya destinasi-destinasi wisata baru yang tersebar di berbagai penjuru wilayah Kabupaten Probolinggo dalam 5 (lima) tahun terakhir membuktikan bahwa masih begitu banyak deretan spot wisata alam yang menunggu untuk dieksplor dan dikembangkan.
Oleh sebab itu sampai detik ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui program-program prioritas pendukung sektor wisata terus berupaya untuk mendorong masyarakat dan pemerintah desa agar lebih berperan aktif dan mandiri dalam pengelolaan dan pengembangan potensi wisata di wilayahnya.
Baca Juga: Bermi Eco Park Probolinggo, Wisata Edukasi dengan Glamour Camping Cocok Buat Liburan Tahun Baru
Setelah booming air terjun Jaran Goyang dan air terjun Kalipedati di Kecamatan Krucil pada tahun 2019 yang lalu, ada satu lagi spot wisata air terjun yang bakal menyusul dan rupanya akan menjadi salah satu spot wisata andalan di Kabupaten Probolinggo.
Bagi penggemar olahraga air, anda dapat mengexplore kawasan air terjun ini dengan kegiatan Rafting.
Air terjun ini menjadi spot favorit bagi penggemar olahraga air arung jeram.
Tersedia layanan wisata arung jeram yang berada di Desa Ranugedang.
Air Terjun Purba Tirai Bidadari ini terletak di dua desa, yaitu Desa Ranugedang dan Desa Jangkang, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, 67287.
Buka setiap hari 24 jam, arga Tiket Masuk Gratis, parkir Motor Rp.5.000,-, Parkir Mobil Rp. 10.000,-.
Bagi pengunjung yang ingin mencoba kegiatan Rafting, tersedia paket rafting dengan harga bervariatif yang berada di Desa Ranugedang.
Air Terjun Purba Tirai Bidadari berjarak sekitar 32 km dari Alun-alun Probolinggo.
Dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 1 jam 10 menit berkendara.
Rute dari Alun-alun Probolinggo : Ikuti Jl. Suroyo ke Jl. Panglima Besar Sudirman/Jl. Raya Panglima Sudirman/Jl. Raya Pantura di Tisnonegaran.
Tetap di Jl. Panglima Besar Sudirman/Jl. Raya Pantura ke Krajan. Ambil Jl. Raya Pesawahan hingga sampai di lokasi tujuan Anda di Neng Kenek.
Air Terjun Purba Tirai Bidadari terletak di dua desa, yaitu Desa Ranugedang dan Desa Jangkang.
Untuk mencapai lokasi air terjun, wisatawan harus menempuhnya dengan berjalan kaki dari pusat desa Jangkang.
Anda bisa manfaatkan layanan wisata arung jeram yang berada di Desa Ranugedang.
Akses menuju air terjun terbilang cukup sulit dan tersembunyi.
Disini Anda bisa memanfaatkan layanan wisata arung jeram yang berada di Desa Ranugedang.
Air terjun ini juga menjadi spot favorit bagi penggemar olahraga air deras ini.
Berbeda dengan akses dari desa Jangkang.
Air terjun purba ini berjarak 3 km dari pusat Desa Jangkang.
Jarak sejauh 1,5 km atau separuh dari jalurnya harus ditempuh dengan Trekking atau berjalan kaki.
Jalur tempuh dengan berjalan kaki ini melewati kawasan perkebunan masyarakat dan hutan bambu milik Perhutani.
Menyusuri jalanan setapak yang menurun tajam.
Pengunjung juga disuguhi pemandangan yang indah, mulai dari hamparan luas kebun kopi hingga hutan bambu yang menjulang tinggi.
Untuk mencapai lokasi wisata Air Terjun Purba Tirai Bidadari, wisatawan disarankan menggunakan kendaraan roda dua.
Akses jalan di sana masih terjal dan sempit.
Lokasinya cukup jauh dari perumahan warga, anda disarankan untuk datang saat siang atau sore harinya.
Air Terjun Tirai Bidadari menawarkan keindahan alam berupa air terjun yang menawan.
Wisata alam ini menyuguhkan eksotisme jaman purba, mulai dari goa kelelawar hingga stalaktit yang menggantung indah.
Selain bentuknya yang unik, air terjun ini juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan.
Air Terjun Purba Tirai Bidadari memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri.
Selain dikelilingi pemandangan alam yang indah, bentuk Air Terjun Purba Tirai Bidadari tergolong langka.
Air terjun yang mengalir pada permukaan sungai terbentuk dari 16 titik mata air yang berada di puncak tebing.
Derasnya aliran air yang menembus tebing membentuk gugusan stalaktit.
Ukuran stalaktit tersebut bervariasi hingga menyerupai lorong panjang menyerupai goa.
Ukuran serta panjang stalaktit yang hampir menyentuh permukaan sungai ini diperkirakan merupakan proses alamiah.
Meskipun belum ada penelitian ilmiah, usia stalaktit tersebut diperkirakan ratusan bahkan mungkin ribuan tahun yang lalu.
Pada pagi dan sore hari disaat matahari sedang bersinar, kawasan air terjun ini menampakkan bias-bias pelangi.
Fenomena tersebut menyebabkan air terjun ini memiliki sebutan Air Terjun Pelangi.
Kawasan ini juga memiliki sebutan lain sebagai Goa Kelelawar.
Lorong stalaktit yang mirip goa ternyata dihuni ribuan kelelawar yang sering tampak keluar masuk goa.
Selain itu, disini juga terdapat juga kolam alami di bawah air terjun.
Biasanya digunakan untuk berenang atau sekadar berendam.
Selain bentuknya yang unik dan langka. Air Terjun Purba Tirai Bidadari juga dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan.
Baca Juga: Wisata Air Terjun Talang Kemulun Jambi, Menikmati Udara yang Sejuk dan Menyegarkan
Hutan hijau yang rindang dan bebatuan yang menjulang memberikan nuansa alami yang begitu segar bagi para pengunjung.
Selain itu, Air Terjun Purba Tirai Bidadari termasuk bagian dari Kawasan Perlindungan Setempat (KPS) dengan luas 36 hektare.
Kawasan ini didominasi oleh hutan bambu dan vegetasi perintis yang juga berfungsi sebagai penguat kontur tebing sungai.
Kawasan ini juga menjadi rumah dan habitat bagi satwa liar seperti burung-burung dan primata.
Bahkan, Anda dapat secara leluasa melihat keluar masuknya ribuan kelelawar.***
