61 Tahun Silam, Begini Sejarah Hari Pramuka di Indonesia

14 Agustus 2022, 12:42 WIB
Sejarah pramuka. /Freepik.com/

KILAS KLATEN - Hari Paramuka diperingati setiap tanggal 14 Agustus di setiap tahunnya. Pramuka merupakan kepanjangan dari Praja Muda Karana.

Pada Hari Pramuka biasanya diisi dengan berbagai kegiatan diantaranya upacara, perkemahan, penjelajahan, perlombaan individu maupun beregu sampai dengan api unggun di malam hari.

Dalam penerapanya, tingkatan Pramuka dibedakan berdasarkan usia. Tingkatan tersebut adalah Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega.

Pramuka Siaga diikuti anggota dengan kelompok usia 7-10 tahun atau usia SD. Pramuka Penggalang diikuti dengan kelompok umur 11- 15 tahun atau SMP, sebutan penggalang diambil dari kata penggalang, hal ini mengacu pada gerakan persatuan rakyat indonesia melawan penjajah demi mempertahankan kemerdekaan.

Baca Juga: Kumpulan Lirik Lagu untuk Upacara Renungan dan Ulang Janji Pramuka 2022

Pada tingkatan Penegak diikuti kelompok usia 16-20 tahun atau seusia SMA hingga awal perguruan tinggi atau universitas. Selain itu, Pramuka penegak dibagi menjadi dua tingkatan lagi yaitu penegak bantara dan penegak laksana.

Selanjutnya untuk Pramuka Pandega diikuti kelompok umur 21-25 tahun . Pada tingkatan ini disebut juga senior rover dan remaja madya.

Lalu bagaimana sejarah lahirnya Hari Pramuka?

 

Sejarah Gerakan Pramuka

Mengutip dari laman pramuka.or.id, Pramuka awalnya sudah ada sejak zaman Hindia-Belanda pada tahun 1912. Latihan sekelompok pandu di Batavia (nama Jakarta pada masa penjajahan Belanda), yang kemudian menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Dua tahun kemudian cabang tersebut disahkan berdiri sendiri dan dinamakanpNederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda.

Pada saat itu anggota NPIV diisi dengan anggota keturunan Belanda. Dan pada saat tahun 1916 baru lahirlah organisasi kepanduan yang diisi sepenuhnya oleh pandu-pandu bumi putera.

Baca Juga: Link Download Logo Hari Pramuka 2022 ke 61 Format PNG, PDF, JPG, dan SVG

Pada saat itu, Mangkunegara VII, yang merupakan pemimpin Keraton Solo yang membentuk Javaansche Padvinders Organisatie. Dan setelah itulah muncul organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan dan lainnya.

Antara lain Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.

Tak disangka, kepanduan Hindia-Belanda saat itu berkembang dengan cukup baik, hal ini mematik perhatian Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell bersama istrinya, Lady Baden-Powell, dan anak-anak mereka. Dan mereka pun mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya, pada awal Desember 1934.

Kemudian pada tanggal 27-29 Desember 1945 berlangsunglah Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia yang diadakan di Surakarta (Solo).

Dari kongres tersebut lahirlah Pandu Rakyat yang merupakan satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Ketika Belanda mengadakan agresi militer pada tahun 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang telah dikuasai Belanda.

Baca Juga: Jelang Hari Pramuka ke 61 Tahun 2022, Ini Makna dari Lambang Gerakan Pramuka

Hal inilah yang memicu lahirnya organisasi kepanduan lain seperti, Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI) dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

 

Pada saat itu, kepanduan sempat terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Namun, karena masih adanya rasa golongan yang lebih tinggi, membuat Perkindo menjadi lemah.

Untuk mencegah hal tersebut, Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang merupakan Pandu Agung, menggagas peleburuan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah.

Kemudian Presiden Soekarno pada saat itu mengnjungi Perkemahan Besar Persatuan Kepanduan Putri Indonesia di Desa Semanggi, Ciputat, Tangerang, pada awal Oktober 1959.

Setelah itu, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh dan pemimpin Gerakan Kepanduan Indonesia. Dan saat itulah seluruh organisasi kepanduan yangada dilebur menjadi satu dengan nama Pramuka.

Dalam kesempatan ini,Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prijono, Azis Saleh, Achmadi, dan Muljadi Djojo Martono ditunjuk Presiden Soekarno menjadi panitia.

Baca Juga: Contoh Naskah Pembawa Acara atau MC Upacara Renungan dan Ulang Janji Hari Pramuka ke 61 Tahun 2022

Pada tanggal 9 Maret 1961 diresmikanlah nama Pramuka dan diubah menjadi Hari Tunas Gerakan Pramuka. Dan pada tanggal 20 Mei 1961, diterbitkan Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka dan momen tersebut dikenal sebagai Hari Permulaan Tahun Kerja.

Pada 20 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.

Dan saat itulah pada tanggal 14 Agustus 1961 Gerakan Pramuka Indonesia diperkanalkan secar resmi kepada masyarakat Indonesia dalam suatu upacara di halaman Istana Negara.

Ditandai dengan penyerahan Panji Gerakan Pramuka dari Presiden Soekarno terhadap Sri Sultan Hamengku Buwono IX, yang saat itu ia ditunjuk menjadi Ketua pertama Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Baca Juga: Teks Doa Upacara Hari Pramuka ke 61 Tahun 2022

Panji itu kemudian diteruskan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX kepada barisan Defile yang terdiri dari para pramuka Jakarta dan dibawa untuk berkeliling kota,

Nah, pada tanggal 14 Agustus inilah kemudian selanjutnya ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang selalu dirayakan oleh seluruh Pramuka pada setiap tahunnya.

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: pramuka.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler