Inovatif! TTS NTT Hadirkan Teknologi Pengubah Udara Jadi Air Bersih

15 September 2023, 16:04 WIB
Peresmian teknologi pengubah udara menjadi air bersih di Desa Tesiayofanu, Kecamatan Kie, Kabupaten TTS, NTT.// /ANTARA/HO-Plan Indonesia

KILAS KLATEN - Betapa pentingnya kebutuhan manusia akan air bersih, sehingga Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menghadirkan teknologi pengubah udara menjadi air bersih yang sekaligus memberi harapan baru bagi masyarakat di kabupaten itu, khususnya masyarakat Desa Tesiayofanu, Kecamatan Kie.

Harapannya, teknologi inovatif itu selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga setempat akan air bersih.

Seperti diketahui, air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama manusia, karena pada dasarnya setiap manusia tidak dapat hidup tanpa air, sehingga air sangat dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk hidup, terutama manusia.

Bupati Timor Timur Selatan (TTS), Egusem Pieter Tahun memberikan apresiasi mengenai kehadiran teknologi sederhana itu.

Egusem mengatakan, teknologi tersebut merupakan yang pertama di Kabupaten TTS.

“Kita berharap (teknologi ini) bisa membantu masyarakat Desa Tesiayofanu dalam memanfaatkan lahan dan juga kebutuhan air bersih lainnya," kata Bupati TTS saat meresmikan teknologi pengubah udara menjadi air bersih di Desa Tesiayofanu, melalui keterangannya pada Kamis, 7 September 2023, dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Wamenkominfo Ajak Pimpinan Dilingkungannya Siaga dengan Dunia Digital

Selain itu, ia juga memberikan apresiasi atas dukungan semua pihak dalam penyediaan teknologi sederhana itu untuk membantu masyarakat.

Ia berharap, teknologi tersebut bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan semua hal yang berkaitan dengan air bersih.

"Semoga bisa sedikit teratasi dan kita terus membangun daerah ini agar terbebas dari berbagai persoalan, seperti penurunan angka stunting, perilaku hidup bersih dan sehat, dan persoalan lainnya," ungkapnya.

Apa Itu Teknologi Pengubah Udara Menjadi Air Bersih?

Teknologi pengubah udara menjadi air merupakan hasil kombinasi pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Air Water Generator (AWG) atau mesin pengubah udara menjadi air.

Teknologi AWG ini terdiri dari 10 buah mesin yang bekerja untuk mengubah udara menjadi air.

Mekanismenya, dalam 1x24 jam, setiap unit mesin menghasilkan 35 liter hingga 40 liter air, sehingga dari 10 mesin yang ada dapat menghasilkan 400 liter air bersih.

Adapun air yang dihasilkan bisa dimanfaatkan untuk lahan pertanian dengan sistem irigasi tetes yang hemat air, juga untuk kebutuhan lainnya yang terkait dengan air bersih.

Teknologi sederhana pengubah udara menjadi air bersih merupakan proyek yang telah berlangsung lebih dari satu tahun atas kerja sama Pemerintah Kabupaten TTS bersama Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, dan J Trust Bank.

Baca Juga: Kemenparekraf Berikan Bantuan Dana DPUP untuk 5 Desa Wisata di Jawa Tengah

Di kesempatan acara peresmian itu juga, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat Undana, Damianus Adar, berharap adanya kolaborasi yang terus terjalin untuk mendukung pembangunan di daerah.

Ia berpesan agar teknologi tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat setempat.

"Kami dari Undana berharap teknologi ini bisa dimanfaatkan dengan baik, masyarakat bisa menanam tanaman dan bisa ditata dengan baik untuk bisa terus bermanfaat," katanya.

Sementara itu, Eksekutif Direktur Plan Indonesia, Dini Widiastuti, memberikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten TTS bersama para relawan yang telah membantu pihaknya untuk menyukseskan pemanfaatan teknologi tersebut.

"Bersama kaum muda terutama kaum muda perempuan bisa memaksimalkan pemanfaatan lahan menggunakan irigasi tetes dari air yang didapatkan dari teknologi baru ini. Bagaimana caranya anak-anak muda kita tetap bisa membangun desa, tentunya harus diberikan alat, diberikan pelatihan, supaya mereka bisa berkarya dan membangun desanya sendiri," kata Dini.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Flores Terkini

Tags

Terkini

Terpopuler