Tembakan Gas Air Mata, Diduga Penyebab Banyaknya Korban Tewas di Stadion Kanjuruhan

- 2 Oktober 2022, 14:19 WIB
Gas Air Mata jadi Bahasan Media Asing, Disebut Jadi Dalang Renggut Ratusan Jiwa Tragedi Kanjuruhan
Gas Air Mata jadi Bahasan Media Asing, Disebut Jadi Dalang Renggut Ratusan Jiwa Tragedi Kanjuruhan /Twitter

KILAS KLATEN - Polisi gunakan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke area lapangan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang usai laga BRI Liga 1 antara Arema Malang vs Persebaya Surabaya.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan tersebut diketahui menewaskan setidaknya 127 korban jiwa melayan serta ratusan lainnya terluka.

Salah satu korban yang selamat dari tragedi Kanjuruhan tersebut mengungkapkan suasana mencekam yang terjadi selama di lapangan. 

Dikutip dari akun Twitter @rezqiwahyu_05, pemilik akun membagikan utas yang menceritakan kondisi lapangan selama tragedi berlangsung. 

Menurut pemilik akun, insiden tragedi Kanjuruhan sudah dimulai sejak pertandingan dimulai. Kemudian setelah babak pertama berakhir sudah terjadi 2-3 kali kericuhan namun masih dapat diatasi oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Sejarah Terkelam Sepakbola Indonesia: 127 Orang Tewas Usai Laga BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya

Ada sekitar 2-3 kali kericuhan sedikit di tribun 12-13 yang bisa segera diamankan oleh pihak berwenang,” tulis pemilik akun.

Kejadian di lapangan semakin tidak kondusif setelah peluit panjang wasit yang menandakan pertandingan berakhir. Pertandingan Arema vs Persebaya berakhir dengan kemenangan persebaya 3-2.

Kericuhan dimulai saat seorang suporter Arema turun dari tribun selatan. Kemudian disusul beberapa oknum lain yang ikut turun ke lapangan untuk melupakan kekecewaan karena kekalahan arema. 

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Twitter @RezqiWahyu_05


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x