Raih Penghargaan Lembaga Terpopuler Media Digital, BPJS Kesehatan Fokus Melalui Konten Audio Visual

- 29 Oktober 2022, 14:00 WIB
Logo BPJS Kesehatan
Logo BPJS Kesehatan /Tangkapan Layar/Instagram @bpjskesehatan_ri
KILAS KLATEN - Saat ini BPJS Kesehatan berfokus dalam meningkatkan kedekatan dengan masyarakat melalui konten Audio Visual yang dihadirkan dengan konsep yang menarik.
 
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan meraih penghargaan sebagai lembaga terpopuler media digital versi Anugerah Humas Indonesia AHI 2022, dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti juga dinobatkan sebagai Pemimpin Terpopuler di Media Digital 2022.
 
Sekretaris BPJS Kesehatan Arief Syaefuddin mengatakan penghargaan tersebut menjadi salah satu bukti keberhasilan BPJS Kesehatan yang telah memanfaatkan media digital sebagai sarana penyebaran informasi terkait Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
 
Ghufron Mukti, dalam pertemuannya juga mengatakan bahwa penerapan digitalisasi layanan di rumah sakit efektif memangkas waktu tunggu layanan pasien rawat jalan maksimal 60 menit.
 
"Pangkal masalah antrean pasien di rumah sakit karena masalah sistem yang belum menyatu. Saya mendapat kabar ada pasien yang menunggu sampai 4 hingga 7 jam," kata Ghufron Mukti dalam Media Workshop BPJS Kesehatan di RSUD Bali Mandara.
 
 
Hasil analisa BPJS Kesehatan terhadap persoalan antrean, kata Ghufron, umumnya dialami pengelola rumah sakit yang belum optimal dalam menerapkan integrasi layanan administrasi.
 
BPJS Kesehatan memperkuat kolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam penerapan digitalisasi layanan di seluruh fasilitas kesehatan demi mewujudkan keberlangsungan program serta peningkatan kualitas layanan.
 
"Kolaborasi ini diharapkan memantapkan kerja sama dalam meningkatkan pelayanan kepada peserta melalui pengembangan dan inovasi digital," kata Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti dalam Media Workshop BPJS Kesehatan bertema Kolaborasi dan Digitalisasi, Kunci Kualitas Layanan JKN Makin Mumpuni, di Bali, pada hari Rabu, 12 Oktober 2022 yang lalu.
 
Komitmen tersebut sekaligus menandai sewindu BPJS Kesehatan mengelola dan memberikan layanan kepada peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang ditempa dengan berbagai dinamika perubahan dan tantangan.
 
 
BPJS Kesehatan bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan asosiasi fasilitas kesehatan seperti Perhimpunan Seluruh Rumah Sakit Indonesia (PERSI) untuk mendorong penerapan digitalisasi di fasilitas kesehatan.
 
BPJS Kesehatan terus berupaya agar biaya operasional yang dikeluarkan mampu memberikan layanan terbaik bagi pesertanya, dengan melakukan otomasi proses bisnis dan efisiensi operasional.
 
Ghufron Mukti, dalam siaran pers di Jakarta beberapa waktu yang lalu juga menuturkan upaya simplifikasi prosedur dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kunci yang didorong BPJS Kesehatan kepada seluruh mitra kerjanya agar biaya operasional yang telah ditetapkan Pemerintah dapat tetap efektif dan memiliki daya ungkit dalam hal peningkatan kualitas layanan.
 
Perkembangan jumlah kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), katanya, semakin hari semakin meningkat. Peningkatan ini akan berbanding lurus dengan peningkatan kebutuhan biaya operasional.***
 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x