Mengejutkan! Bharada E Beberkan Semua Aktivitas Pasca Penembakam Brigadir J

- 15 Desember 2022, 10:25 WIB
Bharada E terang-terangan menyebutkan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya bersama Sambo Cs pasca penembakan terhadap Brigadir J di Duren Tiga.
Bharada E terang-terangan menyebutkan aktivitas-aktivitas yang dilakukannya bersama Sambo Cs pasca penembakan terhadap Brigadir J di Duren Tiga. /Antara Foto
KILAS KLATEN - Richard Eliezer alias Bharada E dihadirkan di persidangan sebagai saksi kasus Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang dilakukan pada Selasa, 13 Desember 2022.
 
Bharada E, dalam persidangan tersebut, membeberkan kesaksiannya terkait skenario yang dibuat oleh terwakda Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
 
Ia mengaku saat itu bermula ketika dia diinformasikan oleh Ricky Rizal untuk naik ke lantai 3 rumah Ferdy Sambo.
 
Pada saat itu di ruangan tersebut, Bharada E melihat Ferdy Sambo itu sedang menangis.
 
Dilansir dari laman PMJ News, pada tanggal 14 Desember 2022.
 
“Saya berdiri baru jalan, Ricky bilang, ‘Chad naik lift aja Chad’. Bang Ricky bilang, saya masuk, saya naik lift. Sampai lantai 3, pas pintu lift terbuka, pintu ruangannya juga sudah terbuka dan sudah ada Pak FS di situ,” ujar Bharada E di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
 
“Saya diam pada saat itu, serba salah juga, takut juga, bapak menangis tapi marah, emosi. Jadi habis ngomong berhenti nangis lagi, baru dia ubah posisi agak maju, baru dia bilang ‘memang harus dikasih mati anak itu’. Dia bilang gitu ke saya, saya diam saja,” sambungnya.
 
 
Bharada E juga menyebutkan bahwa setelah itu, baru FS mulai bercerita terkait skenario yang dibuatnya terkait penembakan itu kepadanya.
 
“Saya cuman diam. Baru dia (Sambo) bilang begini, ‘Jadi gini Chad, lokasinya di 46 (Rumah Duren Tiga). Nanti di 46 itu ibu dilecehkan sama Yosua terus ibu teriak, kamu respon terus Yosua ketahuan, Yosua tembak kamu, kau tembak balik Yosua, Yosua yang meninggal,” ujar Bharada E menirukan ucapan FS.
 
Skenario yang dilontarkan Bharada E tersebut, hakim lantas menanyakan kepada Bharada E apakah Putri Candrawathi juga ikut mendengar skenario sambo.
 
“Putri Candrawathi dengar?” tanya hakim pada Richard.
 
“Ibu di samping (Sambo),” jawab Richard.
 
“Pasti mendengar?” tanya hakim memastikan.
 
“Pasti mendengar,” tegas Richard.
 
“Sudah dijelaskan skenario, dijelaskan lagi, baru bilang, ‘Sudah kamu enggak usah takut, karena posisinya itu pertama kamu bela ibu, yang kedua kamu bela diri karena ditembak duluan, kau aman’,” bebernya kemudian.
 
 
Selain itu dalam kesempatan tersebut, Bharada E blak-blakan soal aktivitas-aktivitas yang dilakukannya bersama Sambo Cs pasca penembakan Brigadir J.
 
Yang pertama, Bharada E mengungkapkan mengenai makian FS setelah penembakan serta menembak dinding untuk membuat skenario soal baku tembak.
 
“Berdiri Pak FS lalu berjalan ke arah kami Yang Mulia, terus teriak, ‘kalian tidak bisa jaga ibu’,” tutur Richard.
 
“Pas lewat di belakang saya ketemu Bang Ricky, Pak FS bilang ‘Kau cek itu HP-nya’. Baru langsung jalan keluar Yang Mulia,” sambungnya menjelaskan.
 
Kemudian, Bharada E juga menyebut bahwa istri dari terdakwa FS memberikan perintah untuk membersihkan barang-barang milik Brigadir J kepada dirinya, Ricky, dan Kuat.
 
Selain itu dia juga mengatakan bahwa Putri Candrawathi memberikan sarung tangan, disinfektan, hand sanitizer, serta tisu untuk membersihkannya.
 
“Dikasih sarung tangan, kami semua sudah pakai, baru ada barang-barang yang di laundry, ada tas-tas, sandal, ada uang dalam tas, dompet, KTP, segala macam itu semua dibersihkan, jadi kami disuruh bersihkan,” ujar Bharada E.
 
“Kata ibu PC mau hilangkan sidik jari pak FS, karena pak FS sempat periksa-periksa barang almarhum,” lanjutnya.
 
 
Kemudian Jaksa Penuntut Umum (JPU) bertanya kepada Bharada E tentang siapa saja yang terlibat membersihkan barang-barang milik Brigadir J tersebut. Kemudian Bharada E menyebutkan bahwa PC juga ikut terlibat.
 
“Siapa yang bersihkan? Tanya jaksa.
 
“Saya, ibu PC, Om Kuat, sama Ricky,” jawab Richard.
 
“Ibu PC ikut (membersihkan)?” tanya jaksa lagi.
 
“Ibu PC ikut, ibu PC kalau nggak salah, dompet sama tas.
 
Saya, Ricky, Kuat dan bu PC,” jelas Richard kemudian.
 
Selain itu Bharada E juga mengaku bahwa dirinya, Ricky, dan Kuat diberi handpone dan ditawari uang karena sudah menjaga ibu.
 
“Kepada saya, kepada kami disampaikan ada uang kerena kalian sudah menjaga ibu. Nanti saya kasih uang jumlahnya, Kuat 500 (juta), Ricky 500 (juta), saya satu (miliar) katanya Yang Mulia,” beber Richard.
 
“Jadi dibilang dikasih tahu isinya dolar, katanya sudah ada amplop Yang Mulia, 3 (amplop),” sambungnya.
 
 
“Habis dikasih tahu itu, ditanyakan ke kami, ‘Kalian pakai HP apa?’ karena saya pada saat itu HP dinas saya, saya bilang 2.
 
Om kuat Samsung kalau nggak salah. Baru bapak nanya ke ibu masih ada nggak sisa HP. Baru ibu cek sisa HP dibawalah tiga HP iPhone dan disuruh ganti HP terus ganti kartu di situ Yang Mulia,” tandasnya lagi.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x