Network
KILAS KLATEN - Dalam berinteraksi dengan siapapun tentu kita harus menghargai lawan interaksi kita, termasuk ketika rekan-rekan berinteraksi dengan kawan disabilitas.
Melansir dari Antara, Founder Precious One Ratnawati memberikan informasi terkait etika berinteraksi dengan penyandang disabilitas.
Yayasan Precious One adalah sebuah yayasan pemberdayaan kepada penyandang disabilitas.
Penyandang disabilitas di yayasan tersebut belajar mengenai bagaimana kehidupan dari penyandang disabilitas lain, khususnya dalam interaksi.
Yayasan ini sudah berdiri selama 18 tahun dan sudah banyak memberikan pemberdayaan kepada penyandang disabilitas dengan cara belajarnya yang khusus.
Baca Juga: Hari Disabilitas Internasional yang diperingati pada 3 Desember, Simak Sejarah dan Tujuannya?
“Berjalannya waktu 18 tahun (sejak berdiri) tentunya membuat kami belajar dan memahami tentang banyak hal, terutama adalah bagaimana kita bisa memahami kehidupan teman-teman disabilitas,” kata Founder Precious One, Ratna.
Ratna memberikan informasi ketika bertemu dengan penyandang disabilitas sensori, salah satunya adalah tunanetra, ratna memberikan pesan untuk menepuh bahunya terlebih dahulu untuk memulai sebuah interaksi.
Nantinya penyandang disabilitas tunanetra akan paham dan memposisikan dirinya untuk berinteraksi dengan menepuk bahunya.
Sedangkan informasi penting ketika kita hendak berinteraksi dengan penyandang netra berjalan, biarkan mereka yang menggandeng tangan kita terlebih dahulu dan pastikan ia sudah menggunakan tongkatnya untuk bantuan.
