Siapakah Sosok Wanita yang Muncul di Google Doodle Hari Ini?

- 29 Maret 2023, 17:09 WIB
Lasminingrat , Sosok Perempuan Sunda yang Dikenang Google Doodle
Lasminingrat , Sosok Perempuan Sunda yang Dikenang Google Doodle /Google Doodle

KILAS KLATEN – Ketika membuka mesin pencari hari ini ada yang tidak biasa, ilustrasi Google Doodle memunculkan sebuah gambar seorang wanita dengan berlatar masing-masing huruf dari Google dengan gambar unik di setiap hurufnya, siapakah sosok wanita tersebut?

Dialah Lasminingrat dengan nama lengkap yaitu Raden Ayu Lasminingrat, lahir pada 29 Maret 1843 di Garut dan meninggal pada 10 April 1948 di usia 105 tahun, jenazahnya dimakamkan berdampingan dengan makam suaminya di belakang Mesjid Agung Garut.

Lasminingrat terlahir dengan Soehara merupakan putri sulung dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa, yang merupakan perintis kesustraan cetak Sunda, pengarang, ulama, dan tokoh Sunda pada abad ke-19 dengan Raden Ayu Ria, seorang penghulu sekaligus sastrawan sunda.

Dia dikenal sebagai tokoh intelektual emansipasi wanita, pelopor pendidikan yang muncul sebelum RA Kartini dan Dewi Sartika, serta seorang aktivis perempuan sunda, dia memiliki cita-cita dan perjuangannya untuk dapat mewujudkan pendidikan untuk kaum perempuan yang kemudian diteruskan oleh kerabatnya.

Lahir dari dengan kecerdasan yang luar biasa, ia mendapat pendidikan di sekolah belanda di daerah Sumedang dan selama disana dia diasuh oleh teman ayahnya yang berasal dari Belanda bernama Levyson Norman. Karena didikan dari Norman, Lasminingrat tercata sebagai perempuan pribumi satu-satunya yang mahir dalam menulis dan berbahasa Belanda pada masanya.

Baca Juga: Selain Puisi Hujan Bulan Juni, Ini 6 Karya dari Sapardi Djoko Damono Sosoknya Dikenang Google Doodle Hari Ini

Perjuangannya berawal dari dunia kepenulisan, beberapa karya tulisnya yaitu diantaranya Carita Erman (Tjarita Erman) yang terbit pada tahun 1875, Warnasari Jilid 1 (Warnasari atawa Roepa-roepa Dongeng Jilid I) pada tahun 1876, dan Warnasari Jilid 2 pada tahun 1887.

Setelah Lasminingrat menikah dengan seorang Bupati, perhatiannya beralih ke bidang pendidikan yang khususnya pendidikan untuk perempuan yang ia wujudkan dengan mendirikan sebuah sekolah yaitu Kautamaan Puteri pada tahun 1911 setelah berhasil mendukung usaha Dewi Sartika mendirikan Sakola Kautamaan Putri.

Karena selama hidupnya ia memberikan kontribusi yang besar terhadap pendidikan dan menjadi tokoh intelektual perempuan pribumi, Lasminingrat mendapat julukan sebagai tokoh perempuan ‘Sang Pemula’ .

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x