OIKN Nusantara Menerima 4 Letter of Intent dari Pengusaga Prancis

- 13 Juni 2023, 11:36 WIB
OIKN Nusantara Menerima 4 Letter of Intent dari Pengusaga Prancis
OIKN Nusantara Menerima 4 Letter of Intent dari Pengusaga Prancis /Antara

KILAS KLATEN - Para pengusaha Prancis yang berkunjung ke IKN, Senin, 12 Juni 2023 untuk memberikan 4 letter of intent (LOI) untuk Otorita Ibu Kota Negara (OIKN).

LOI dalam dunia usaha, adalah tanda keseriusan karena berisi kesepakatan para pihak untuk bertukar informasi, termasuk informasi-informasi penting yang tidak tersedia begitu saja.

Deputi Bidang Bidang Pendanaan dan Investasi Agung Wicaksono.memgatakan
telah menerima letter of intent dari perusahaan energi, dan LOI keempat yang diterima dari 20 perwakilan perusahaan Prancis yang berkunjung ke IKN.

Para pengusaha Prancis, lanjutnya, meminta informasi dan dokumen sehingga bisa menyiapkan proposal investasinya.

“Setelah itu bergulir terus. Mereka akan menghitung angka-angka, rencana bisnis, studi kelayakannya, setelah itu mudah untuk negosiasi dan kemudian menghasilkan investasi,” ujar Deputi Agung Wicaksono.

Pada kesempatan itu juga Presiden Direktur Sinarmas LDA Maritime Matthieu Lavoine mengatakan pihaknya bangga bisa berkunjung ke IKN dan melihat kemajuan pembangunan yang sudah berlangsung.

"Kami juga sangat berharap menjadi bagian sejarah Indonesia dalam membangun ibu kotanya yang baru bila kelak benar-benar bisa mewujudkan investasi di sini," kata Lavoine.

Baca Juga: Menteri LKH Ajak Masyarakat Indonesia untuk Lebih Mengenal IKN

Sinarmas Louis Dreyfuss Armateurs Maritime atau SLM adalah perusahaan patungan antara Sinarmas dan Louis Dreyfus Armateurs.

SLM menyediakan jasa logistik terpadu dan perusahaan pelayaran yang menawarkan jasa pengangkutan kargo curah dan layanan pelabuhan di seluruh Indonesia.

Di Teluk Balikpapan tak jauh dari Jembatan Pulau Balang, Louis Dreyfus mengelola pabrik pengolahan minyak kelapa sawit.

Sejak mulai bertugas hampir 6 bulan lalu, Otorita IKN telah menerima 233 letter of intent.

Hampir separuh dari jumlah itu berasal dari pengusaha di Tanah Air, baru kemudian dari Malaysia 16 LOI, China 15, Singapura 22, Jepang 26, Amerika Serikat 9, United Kingdom (UK) 3, Prancis 4, Korea Selatan, Finland, dan UEA mengirim 2 LOI.

Kemudian masing-masing satu LOI Filipina, Luksemburg, Thailand, Jerman, Spanyol. Canada, dan Brunei Darussalam.

Di IKN, kawasan penggunaan lahan campuran (mixed use) diperuntukkan terutama bagi investor yang menanamkan modal di IKN.

Kawasan ini tak jauh dari Titik Nol dan gerbang masuk IKN di Jalan Trans Kalimantan yang membelah Sepaku.

“Pada saat presentasi, kami juga menerima berbagai pertanyaan hal kemudahan dan fasilitas apa yang tersedia untuk investor,” lanjut Wicaksono.

Sebelumnya sepanjang hari Senin 12/6 sebanyak 24 pengusaha Prancis berkunjung ke Ibukota Negara (IKN) Nusantara.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono mereka diajak berkeliling IKN, mulai dari Titik Nol, mixed use, sumbu kebangsaan barat, dan hunian pekerja konstruksi (HPK) yang menyediakan akomodasi berupa kamar-kamar, kantin, dan masjid bagi para pekerja.

Sementara itu OIKN juga menawarkan lahan campuran atau mixed-use IKN Nusantara kepada para investor Perancis.

Baca Juga: Jokowi Siap Promosikan IKN pada 'Ecosperity Week 2023' di Singapura

“Saya kira mereka dari semua sisi, tidak hanya investasi dalam rangka menjadi investor tetapi juga menjadi pelaku bisnis,” ujar Kepala OIKN Bambang Susantono dalam keterangannya di Jakarta, Senin, 12 Juni 2023.

Bambang mengatakan bahwa di lokasi lahan campuran tersebut nantinya akan dibangun pusat perbelanjaan yang cukup besar di tahun 2024.

Berdasarkan data dari Kedeputian Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, saat ini di area seluas 7,30 hektare sudah ada calon investor yang berkomitmen untuk berinvestasi.

Secara total terdapat 71 klaster lahan campuran untuk investor yang tersebar di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).

Konsep lahan campuran direncanakan untuk meminimalkan perjalanan antar kawasan dan penyediaan fasilitas umum, seperti sekolah dan kawasan komersial yang cukup untuk setiap kawasan.

Hal ini akan menjadikan setiap kawasan dapat berfungsi mandiri dan terkoneksi sehingga memungkinkan kepadatan dan tingkat keterjangkauan yang tinggi.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x