Lirik Sholawat Jawa Eling eling Sira Manungsa, Tumpakane Kereta Jawa Lengkap dengan Arti

10 Oktober 2022, 14:00 WIB
Lirik Sholawat Jawa Eling-eling Sira Manungsa, Tumpakane Kereta Jawa Lengkap dengan Artinya /Tangkapan layar Youtube/SIHO

KILAS KLATEN - Berikut ini adalah lirik sholawat Jawa yang berjudul “Eling eling Sira Manungsa” atau “Kereta Jawa”, salah satu lagu yang belakangan cukup populer di kalangan masyarakat Muslim beserta arti.

Selain dijadikan sebagai salah satu puji-pujian setelah berkumandangnya adzan atau sebelum sholat, lirik sholawat Jawa “Eling eling Sira Manungsa” atau “Kereta Jawa”, ini juga kerap dinyanyikan saat pengajian-pengajian.

Lirik sholawat Jawa “Eling eling Sira Manungsa” atau “Kereta Jawa”, sendiri konon merupakan salah satu tembang tradisional Jawa yang dikarang oleh para wali.

Di Youtube, lirik sholawat Jawa “Eling eling Sira Manungsa” ditembangkan oleh banyak musisi dalam berbagai jenis musik aransemen. Salah satu yang populer adalah oleh Siho dalam versi akustik.

Baca Juga: Bacaan Sholawat Kitab Barzanji yang Biasa Digunakan Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Bagi yang mengetahui, di dalam tembang sholawat Jawa “Eling eling Sira Manungsa” ini tersirat nasehat yang sangat dalam.

Terutama kaitannya dengan mempersiapkan bekal sebelum kematian, bahwa sebelum manusia berbungkus kain kafan, harus dipastikan ia memiliki cukup bekal yang mapan. Berikut adalah lirik lengkapnya.

Lirik Sholawat Jawa Eling-Eling Sira Manungsa

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Eling eling sira menungsa, jaler estri enom lan tuwa
"Ingat ingat semua manusia, pria wanita muda dan tua."

Saben dina pada elinga, kapan kapan nompo timbalan
"Setiap hari coba ingatlah, kapan kapan menerima panggilan."

Timbalane kang maha suci, gelem ora gelem bakale mati
"Panggilan dari Allah SWT, mau tidak mau akan meninggal dunia."

Disalini penganggon putih, yen wis budal ora bisa mulih
"Dipakaikan pakaian putih (kain kafan), kalau sudah pergi (meninggal dunia) tidak bisa kembali."

Tumpakane kereta jawa, roda papat rupa menungsa
"Kendaraannya kereta jawa (keranda), roda empat berwujud manusia."

Jujugane omah gua, tanpa bantal tanpa klasa
"Tujuannya kuburan, tanpa alas kepala tanpa tikar atau alas tidur."

Omahe raono lawange, turu dewe raono kancane
"Rumahnya tidak ada pintu, tidur sendiri tidak ada teman menemani."

Baca Juga: Bacaan Sholawat Maulid Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Terjemahan

Ditutupi anjang anjang, diuruki disiram kembang
"Ditutupi rangka (kayu, besi, kawat), ditimbun disiram bunga."

Tonggo tonggo pada nyawang, tangise kaya wong nembang
"Para tetangga mengamati, tangisnya seperti orang bernyanyi."

Yen ngajine arang arang, pertanda imane kurang
"Kalau membaca Alquran jarang-jarang, pertanda imannya kurang."

Luwih lara luwih susah, rasane wong ana neraka
"Tambah sakit tambah susah, rasanya ada di neraka."

Dicawisi godo geni, klabang geni ula geni
"Disediakan alat pukul dari api, lipan berwujud api, ular berwujud api."

Ulane sak glugu glugu, nyawisi wong kang ora nggugu
"Ularnya sebesar pohon kelapa, disediakan bagi orang yang sering membangkang perintah Allah SWT."

Sing wani maring pengeran, nggegampang dawuh pengeran
"Yang berani melawan Allah SWT, menyepelekan perintah Yang Maha Kuasa."

Luwih mulya luwih mukti, rasane wong ana suwarga
"Lebih nyaman dan senang, rasanya orang hidup di surga."

Dicawisi widodari, pitung puluh punjul siji
"Disediakan bidadari, tujuh puluh lebih satu."

Ya Allah kita nyuwun, gesang engkang istiqomah
"Ya Allah kami mohon, hidup yang istiqomah."

Ya Allah kita nyuwun, mbenjang pejah husnul khatimah
"Ya Allah kami mohon, besok ketika meninggal dunia dapat husnul khatimah (mati dalam keadaan baik).

صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى طـهَ رَسُـوْلِ اللهِ
صَـلا َةُ اللهِ سَـلا َمُ اللهِ عَـلَى يـس حَبِيْـبِ اللهِ

Baca Juga: Lirik Sholawat Jawa Turi Putih Ditandur Ning Kebon Agung

Demikian lirik sholawat Jawa “Eling eling Sira Manungsa” yang bisa dijadikan sebagai salah satu puji-pujian setelah berkumandangnya adzan atau sebelum sholat serta dalam pengajian-pengajian.***

 

Editor: Masruro

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler