Tata Cara Ziarah Kubur, Hukum Serta Doanya Sesuai Sunnah

19 Maret 2023, 19:06 WIB
Ilustrasi makam, ziarah kubur. /Pixabay/drippycat/

KILAS KLATEN - Menyambut bulan Ramadhan, sebagian umat Muslim di Indonesia biasanya melakukan ziarah kubur ke makam sanak saudara atau orang tua yang telah berpulang sebelumnya.Simak hukum, tata cara hingga doa ziarah kubur di bawah ini.

Kegiatan ziarah makam ini sudah menjadi tradisi terutama masyarakat jawa dan banyak dilakukan dalam jangka waktu seminggu sebelum masuknya bulan suci Ramadhan. Mereka biasa menyebut sebagai nyekar, arwahan atau munggahan.

Tradisi ziarah ini memiliki nilai yang sangat berarti, yakni mengirimkan doa kepada sanak saudara atau orangtua yang telah meninggal dunia. Kita berharap dengan doa yang kita panjatkan, mereka akan mendapatkan ketenangan dan kebahagiaan di alam baka.

Selain itu, ziarah kubur juga menjadi momen untuk merenung dan mengingatkan kita tentang hakikat kehidupan dan kematian. Dalam kehidupan yang sementara ini, kita perlu selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan yang abadi di akhirat.

Melalui ziarah kubur, kita diingatkan untuk senantiasa berbuat baik untuk diri sendiri dan orang lain. Kita diajak untuk lebih introspeksi diri dan memperbaiki perilaku agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Lalu bagaimana hukum ziarah kubur?

Baca Juga: Adab Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan yang Perlu Anda Pahami

Hukum Ziarah Kubur

Dilansir Kilas Klaten dari laman NU Online dalam Ziarah Kubur Menjelang Ramadhan, bahwa berziarah ke makam orang tua atau orang-orang saleh, para ulama, dan wali-wali Allah swt, boleh dengan niat agar dapat mengingatkan kita kepada akhirat.

Hal demikian sebagaimana dijelaskan Imam Ibnu Hajar al-Haytami dalam kitab ‘al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubra’.

Kemudian, Syekh Nawawi al-Bantani menjelaskan bahwa ziarah kubur merupakan sunah, yang artinya jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dikerjakan tidak apa.

Hikmah disunnahkan ziarah kubur ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jum’at adalah Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam kitab Nihayatuz Zain.

Rasulullah Saw bersabda: “Siapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jum’at maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya."

Tata Cara dan Doa Ziarah Kubur

Setiap perilaku atau tindakan sesuai sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw akan mendapatkan pahala termasuk tata cara ziarah kubur.

Seperti dikutip Kilas Klaten dari NU Online, Nabi Muhammad Saw ketika berada di siib beliau mengucapkan salam.

Berikut tata cara ziarah kubur yang perlu dipahami oleh setiap muslim.

Baca Juga: Hikmah Makan Sahur Selama Bulan Puasa Ramadhan

1. Ucapkan Salam

Sebagaimana telah dijelasakan diatas, Rasulullah menyampaikan salam ketika berziarah kubur, adapun lafadz nya sebagai berikut ini:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Assalamu'alaikum dara qaumin mu'minin wa atakum ma tu adun ghadan mu ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun.

Artinya: "Assalamu'alaikum. Hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insya Allah akan menyusul kalian."

2. Membaca Istigfar

Usai mengucapkan salam ketika memasuki area pemakaman, peziarah juga disarankan untuk membaca istighfar.

Astagfirullah hal adzim alladzi la illaha illa huwal hayul qoyyumu wa atubu ilaihi.

Artinya:
"Aku mohon ampuh kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."

3. Membaca Surat-surat pendek

Adapun surat pendek yang biasa dibaca adalah:

Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas, masing-masing dibaca sebanyak tiga kali.

Baca Juga: Pahami Keutamaan Puasa Ramadhan Berikut yang Dapat Dijelaskan Kepada Anak

4. Membaca surat Yasin

Hal ini juga telah diriwayatkan dalam sejumlah hadis.

اقْرَؤُا عَلَى مَوْتَاكُمْ "يس"

Artinya:
"Bacakanlah surat Yasin kepada orang yang meninggal [di antara] kalian." (HR Abu Dawud)

مَنْ زَارَ قَبْرَ وَالِدَيْهِ فِي كُلِّ جُمُعَةٍ أَوْ أَحَدِهِمَا ، فَقَرَأَ عِنْدَهُمَا أَوْ عِنْدَهُ : يس ، غُفِرَ لَهُ بِعَدَدِ ذَلِكَ آيَةً أَوْ حَرْفًا

Artinya:
"Barangsiapa berziarah ke kuburan kedua orang tuanya setiap Jumat lalu membacakan di sisinya surat Yasin, niscaya akan diampuni sebanyak jumlah ayat dan huruf yang dibaca." (HR Ibnu 'Adi).

5. Tidak diperbolehkan duduk serta berjalan diatas makam

Sebagai bentuk penghormatan arwah yang ada di dalam kubur, hendaknya peziarah tidak menduduki serta berjalan diatasnya.

Hal ini juga diriwayatkan dalam sebuah hadis.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لأَنْ يَجْلِسَ أَحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْ

Artinya:
"Dari Abu Hurairah RA, Ia berkara, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 'Seandainya seseorang duduk di atas bara api sehingga membakar pakaiannya sampai kulitnya, itu lebih baik baginya dibandingkan duduk di atas kuburan." (HR Muslim)

Baca Juga: Ibunda Eril Mimpi Anaknya Minta Mawar Merah, Langsung Ziarah Ke Makam

6. Menabur bunga di kuburan

Menyiramkan bunga dan air diatas stanah kuburan merupakan sunah. Hal juga sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw dalam sebuah hadits:

Artinya:
"Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram [air] di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya." (HR Abu Daud).

Nah berikut diatas merupakan tata cara serta doa yang bisa diamalkan ketika ziarah kubur, semoga bermanfaat.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler