Ingin Doa Cepat Diijabah? Simak Etika Berdoa Berikut Ini

- 27 April 2023, 09:30 WIB
Ilustrasi - etika dalam berdoa
Ilustrasi - etika dalam berdoa /ali arapoglu/pexels

KILAS KLATEN - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Ahmad Musthofa Bisri (Gus Mus) mengingatkan umat Islam tentang etika ketika berdoa.

Menurutnya karena berdoa adalah memohon atau meminta sesuatu kepada Allah swt, jangan tiba-tiba atau langsung mengajukan permintaan tersebut.
 
Gus Mus mengatakan etika tersebut dicontohkan dalam Surat Al-Fatihah.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (1) الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (2) الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (3) مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (4) إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (5) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (6) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ (7)

Artinya, “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1), Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (2), Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (3), Yang menguasai Hari Pembalasan (4), Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan (5), Tunjukilah kami jalan lurus (6), (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat (7).”

Dari 7 ayat pada Surat Al-Fatihah, 4 ayat pertama berupa pujian kepada Allah. Baru mulai ayat kelima berisi permohonan kepada Allah.

Baca Juga: Baca Doa Ini Jika Akan Perjalanan Arus Balik Supaya Lancar Sampai Tujuan

Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu mencontohkan permintaan yang menggunakan etika juga perlu dilakukan saat meminta kepada orang tua.

Saat meminta kepada ayah misalnya, perlu diberikan pujian kepada ayah lebih dulu.
 
Tetapi jika memuji orang tua untuk mengawali permintaan, kata Gus Mus jangan menggunakan kalimat yang sama.

Etika Berdoa

Adapun adab berdoa dalam Islam diantaranya :

1. Menantikan waktu-waktu mulia seperti hari Arafah, bulan Ramadhan, hari Jumat, sepertiga terakhir dalam setiap malam, dan waktu sahur.

2. Memanfaatkan kondisi-kondisi istimewa untuk berdoa seperti saat sujud, saat dua pasukan berhadap-hadapan siap tempur, ketika turun hujan, dan ketika iqamah shalat dan sesudahnya.

3. Menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dan mengusap wajah sesudah berdoa.

4. Mengatur volume suara agar tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu rendah.

5. Menghindari kalimat bersajak dalam doa karena dikhawatirkan justru melewati batas dalam berdoa. Prinsipnya tidak berlebihan dalam penggunaan kata-kata saat berdoa.

6. Berdoa dengan penuh ketundukkan, kekhusyukan, dan ketakutan kepada Allah swt.

7. Mantap hati dalam berdoa, meyakini pengabulan doa, dan menaruh harapan besar dalam berdoa.

 
8. Memuji Allah kemudian bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam lalu berdo'alah.

Lalu ketika ingin mengakhiri doa, sebaliknya kita bershalawat dahulu kemudian memuji Allah Ta'ala.

Rasulullah mengatakan apabila tidak melakukan hal yang demikian maka kita dikatakan sebagai orang yang terburu-buru.

Minimal kita dapat mengatakan Alhamdulillah dalam memuji Allah namun pujilah Allah sebanyak-banyaknya itu lebih baik.
 
Baca Juga: Doa yang Wajib Dibaca Hingga Akhir Ramadhan

9. Mengakui kekurangan, penuh khusyuk, berdoa dengan harap dan cemas (Q.S Al-Anbiya': 90).

Setiap berdoa harus selalu merasa diri ini sangat hina dihadapan Allah.

10. Berwudhu sebelum berdoa. Ini cuman dianjurkan saja, bukan hal yang wajib. Hukum berdoa menghadap kiblat juga demikian.

11. Meminta dengan sangat/bersungguh-sungguh/yakin dan membesarkan harapan.

Namun tidak boleh mengatakan seperti "jika Engkau berkehendak itu terbaik maka dekatkanlah dan jika tidak maka buatlah hal itu dekat dengan saya".

Hal demikian merupakan wujud memaksa kehendak Allah.

Ketika berdoa hendaknya seperti anak kecil sebagai mana anak kecil jika meminta atau menginginkan sesuatu dengan menangis-nangis dan tidak akan berhenti minta sebelum diwujudkan keinginannya.

Dalam kasus shalat istikharah, kita harus menyiapkan hati secara netral.

Tidak boleh condong kepada salah satu pihak atau hal. Jika condong kepada salah satu, yang ditakutkan akan memaksa kehendak Allah.

12. Menghindari doa keburukan terhadap diri kita dan keluarga.

Karena kata-kata adalah doa jadi sudah sepantasnya kita berhati-hati dalam berbicara dan lebih baik mengatakan hal yang baik-baik saja karena ditakutkan akan dijabah atau diamini apa yang ia katakan.

Seperti ketika anak nakal, jangan mengatakan anak kita dengan kata bodoh atau kata-kata kasar lainnya. Alangkah lebih baik mendoakan dia saja seperti semoga engkau mendapat hidayah.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x