Sempurnakan Bulan Ramadhan dengan Amalan Bulan Syawal Berikut Ini

- 29 April 2023, 16:10 WIB
Ilustrasi - Amalan Penuh Keutamaan ketika Dilakukan Saat Bulan Ramadhan, Ternyata Dirindukan Surga
Ilustrasi - Amalan Penuh Keutamaan ketika Dilakukan Saat Bulan Ramadhan, Ternyata Dirindukan Surga /pir sumeyra/pexels

KILAS KLATEN - Ramadhan telah berlalu. Sebulan penuh umat Muslim berpuasa, diiringi dengan anjuran untuk mengoptimalkan ibadah lainnya di bulan mulia tersebut.


Sebagaimana kewajiban berpuasa yang telah Allah tetapkan selama Ramadhan kepada orang-orang beriman adalah agar mampu mencapai derajat taqwa yang optimal, yaitu menjadi golongan Muttaqin. Firman Allah dalam Q.S. Al-Baqarah: 183:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”

Karenanya, tidak berlebihan jika Abu Bakar al-Warraq al-Balkhi rahimahullah mengatakan, “Bulan Rajab merupakan bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan sebagai bulan memanen hasil tanaman.”

Selain itu, ada bulan lain yang dinyatakan olehnya mengenai bulan Ramadhan adalah “Bulan Rajab itu bagaikan angin, bulan Sya’ban bagaikan awan, dan bulan Ramadhan bagaikan hujan.”

Tingginya kualitas serta kuantitas ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim selama Ramadhan, sejatinya merupakan sarana pelatihan untuk bulan-bulan setelahnya.

Waktu yang terus bergerak hingga memasuki bulan Syawal diharapkan mampu meningkatkan ibadah yang telah dilakukan selama Ramadhan.

Baca Juga: Tata Cara Puasa Syawal yang Harus Umat Muslim Ketahui

Hal ini berdasarkan derajat taqwa optimal yang dicapai setelah melakukan ibadah puasa.

Sebagaimana yang Allah firmankan dalam surah al-Baqarah ayat 183 sebelumnya.

Mengutip pendapat Ibnu Katsir mengenai tafsir surah al-Baqarah ayat 183, bahwa kewajiban puasa pada ayat tersebut dalam konteksnya ditujukkan kepada orang mukmin.

Ibnu Katsir juga menyatakan lafazh shiyam (puasa) bermakna menahan diri dari makan-minum dan bersetubuh (jima’), serta dibarengi dengan niat ikhlas kepada Allah dengan tujuan membersihkan, menyucikan, dan memurnikan jiwa dari perbuatan yang buruk serta hina.

Konteks menahan diri di atas, berlaku pula pada bulan-bulan setelahnya.

Hal ini berarti, perintah menahan diri tidak hanya berhenti di selama Ramadhan tetapi dilakukan secara terus-menerus (kontinyu, istiqomah) hingga bertemu lagi dengan Ramadhan selanjutnya.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Semangat ibadah selama Ramadhan, luntur dan menurun ketika memasuki bulan Syawal.

Salah satu bukti jelas yang dapat dilihat yaitu kembali sepinya masjid-masjid dari jamaah dan tadarrus Alquran.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Syawal yang Harus Umat Muslim Ketahui

Hal tersebut tentu berlawanan dengan semangat bulan Syawal, artinya Islam selalu menganjurkan umatnya untuk meningkatkan kualitas diri dan amal ibadah. Firman Allah dalam surah Hud ayat 112:

فَاسْتَقِمْ كَمَآ اُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْاۗ اِنَّهٗ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ

“Maka tetaplah engkau (Muhammad) (di jalan yang benar), sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang bertobat bersamamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sungguh, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Oleh sebab itu, tempaan selama Ramadhan harus tetap dilanjutkan ketika bulan Syawal serta bulan-bulan berikutnya.

Syawal merupakan bulan pertaruhan apakah berpengaruh tempaan yang dilakukan selama Ramadhan terhadap kebaikan diri seseorang di masa mendatang.

Karenanya apabila ia berhasil, dapat dipastikan tempaan selama Ramadhan berbuah seperti yang diharapkan, yaitu mencapai derajat takwa.

Tidak banyak amalan khusus yang ditetapkan pada bulan Syawal dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain.

Meskipun begitu, Allah memberikan kesempatan kepada umat Muslim melakukan puasa selama enam hari yang dikhususkan pada bulan Syawal.

Baca Juga: 4 Amalan Bulan Syawal yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

Amalan di Bulan Syawal

Amalan baik yang bisa Anda lakukan agar meraih keistimewaan Syawal, sebagai berikut :

1. Puasa 6 hari di awal bulan Syawal

Setelah berpuasa selama sebulan penuh di bulan Ramadan, di awal bulan Syawal kita dianjurkan untuk melanjutkan puasa selama 6 hari dengan ganjaran pahala yang amat besar.

Keistimewaan puasa Syawal dijelaskan dalam hadis riwayat Muslim Abu Ayyub Al Anshori yang pernah mendengar sabda Nabi Muhammad SAW.

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim).

Niat yang ikhlas untuk berpuasa 6 hari di awal bulan Syawal membuat kamu mendapatkan pahala setara dengan berpuasa selama setahun penuh.

Tapi ingat ya, pada 1 Syawal / Idul Fitri kita diharamkan untuk berpuasa, jadi kamu baru bisa menunaikan ibadah puasa sunnah 6 hari setelah Idul Fitri.

Melihat keistimewaan puasa sunnah di awal bulan Syawal ini, sebagai umat Muslim kita harus bisa memanfaatkan bulan Syawal untuk menambah pundi-pundi pahala.

Baca Juga: Bulan Syawal Disebut Juga Bulan Menikah, Begini Penjelasannya Menurut Islam

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x