Apple Sedang Meneliti Teknologi Baru untuk Mempermudah Penggantian Baterai iPhone

30 Juni 2024, 20:10 WIB
Logo Apple tergantung di atas pintu masuk toko Apple di 5th Avenue di kawasan Manhattan, New York City /REUTERS/Mike Segar/File Photo

KILAS KLATEN – Apple dilaporkan sedang mengeksplorasi teknologi baru yang akan membuat proses penggantian baterai pada iPhone lebih mudah di masa depan.

Saat ini, baterai pada iPhone terkini melekat kuat pada rangkanya dan harus dipisahkan dengan menggunakan alat khusus seperti pinset, sebuah proses yang tidak ramah pengguna.

Namun, berdasarkan laporan dari The Information yang dikutip oleh 9to5Mac, Apple tengah mengembangkan teknologi bernama "electrically induced adhesive debonding" yang memungkinkan pengguna untuk melepaskan baterai dengan memberikan lonjakan kecil listrik ke dalam baterai itu sendiri.

Perusahaan asal Cupertino ini sebelumnya juga dikabarkan sedang merancang ulang casing baterai mereka, yang nantinya bisa digunakan untuk mempermudah proses pemisahan baterai dari iPhone.

Baca Juga: Pengiriman iPhone Apple di China Naik 40 Persen di Bulan Mei, Ternyata Ini Alasannya

Langkah ini diyakini sejalan dengan regulasi Uni Eropa yang akan mewajibkan penggunaan baterai yang dapat dilepas pada elektronik, meskipun Apple belum secara resmi mengumumkan rencana ini.

Saat ini, baterai iPhone menggunakan casing berlapis aluminium dan ditempel pada rangka dengan pita perekat.

Proses penggantian baterai membutuhkan ketelitian dan alat yang tepat agar tidak merusak komponen lainnya.

Dalam upaya untuk meningkatkan kemudahan penggantian baterai, Apple mungkin akan mengganti casing foil dengan casing logam pada model-model iPhone mendatang.

Teknologi baru ini diharapkan dapat "menggoyangkan" baterai sehingga lebih mudah untuk diganti tanpa memerlukan alat tambahan yang rumit.

Menurut laporan, Apple sedang mempertimbangkan untuk menerapkan teknologi ini pada satu model dari seri iPhone 16 yang akan diluncurkan tahun ini.

Bocoran gambar baterai iPhone 16 Pro dengan casing logam juga telah beredar secara daring, menunjukkan langkah nyata perusahaan ini untuk memperbaiki proses penggantian baterai.

Namun demikian, meskipun teknologi baru ini diharapkan membuat penggantian baterai lebih mudah, Apple tetap akan menyarankan pengguna untuk tidak mencoba memperbaiki sendiri perangkat mereka.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa proses perawatan tetap aman dan tidak merusak perangkat secara keseluruhan.

Baca Juga: Kalahkan Apple Di Negaranya Sendiri, Samsung Mendapatkan 38 Persen Dari Penjualan Smartphone

Dalam beberapa bulan mendatang, saat iPhone 16 resmi diperkenalkan ke publik, kita mungkin akan mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai teknologi ini.

Apple dikenal dengan kebijakannya untuk merahasiakan perubahan dan inovasi pada perangkat keras mereka hingga saat peluncuran resmi, sehingga kita perlu menunggu untuk melihat bagaimana teknologi ini akan diimplementasikan dalam praktik.

Dengan adanya upaya untuk membuat baterai iPhone lebih mudah diganti, diharapkan pengguna tidak hanya mendapatkan manfaat dari sisi kenyamanan tetapi juga dari aspek lingkungan.

Dengan baterai yang lebih mudah diganti, diharapkan juga dapat mengurangi jumlah limbah elektronik yang dihasilkan dari perangkat yang tidak bisa diperbaiki dengan mudah.

Kendati demikian, langkah Apple ini juga menunjukkan komitmen mereka untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna dengan produk-produk mereka.

Dengan teknologi baru ini, diharapkan pengguna iPhone akan mendapatkan keuntungan tambahan dari segi perawatan dan pemeliharaan perangkat mereka, tanpa harus bergantung pada layanan purna jual dari pihak ketiga yang mungkin tidak selalu memenuhi standar perusahaan.

Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar smartphone global, langkah Apple untuk meningkatkan desain perangkat keras mereka termasuk dalam upaya untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin industri teknologi.

Baca Juga: Pasar AirPods Apple Tertinggal di China: Merek Lokal Unggul dalam Kategori TWS

Melalui inovasi ini, diharapkan juga dapat membuka jalan bagi perkembangan teknologi baterai yang lebih baik dan ramah lingkungan di masa depan.

Sebagai pengguna, memahami perkembangan ini tidak hanya penting untuk memahami kemungkinan perubahan pada produk yang kita gunakan sehari-hari, tetapi juga untuk mendukung upaya-upaya untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan dari industri teknologi yang kita nikmati saat ini.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: gadget360

Tags

Terkini

Terpopuler