"Twitter’s current lords & peasants system for who has or doesn’t have a blue checkmark is bullshit (Sistem tuan dan rakyat jelata di Twitter saat ini, untuk yang punya dan tidak punya tanda centang biru adalah omong kosong)," ucapnya.
"Power to the people! Blue for $8/month (Hidup semuanya! Biru untuk 8 dolar/bulan)," ujarnya.
Baca Juga: Twitter Diduga Kehilangan 1 Juta Pengguna Sejak Dipimpin Elon Musk
Adapun, kebijakan layanan berlangganan centang biru Twitter akan diberlakukan mulai dari negara Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, dan Inggris.
Elon Musk sendiri setelah membeli Twitter langsung melakukan perubahan dengan mengurangi jumlah karyawannya, dalam tweetnya, ia pun menjelaskan mengapa pihaknya memutuskan langkah ini.
"Regarding Twitter’s reduction in force, unfortunately there is no choice when the company is losing over $4M/day (Mengenai pengurangan di Twitter, sayangnya tidak ada pilihan lain ketika perusahaan merugi lebih dari $4 juta/hari)," Ucapnya..
"Everyone exited was offered 3 months of severance, which is 50% more than legally required (Setiap orang yang keluar ditawari 3 bulan pesangon, 50% lebih banyak dari yang diwajibkan secara hukum)," ujarnya.
Diketahui bahwa pengurangan terhadap karyawan Twitter telah dilakukan mulai Jumat, 4 November 2022.
Baca Juga: Elon Musk akan Terapkan Biaya Rp 125.00 Untuk Akun Centang Biru di Twitter
Selain itu, Elon Musk juga telah memberhentikan petinggi Twitter terlebih dahulu diantaranya adalah Kepala Eksekutif Parag Agrawal, Kepala Urusan Hukum dan Kebijakan Vijaya Gadde dan Kepala Keuangan Ned Segal,.***