Di Masa Depan, Akan Ada Komputer AI Yang Didukung Oleh Sel Otak Manusia? Mungkinkah?

- 17 Maret 2023, 10:51 WIB
Ilustrasi lowongan kerja, ilustarsi komputer, ilustarsi laptop, ilustrasi kerja
Ilustrasi lowongan kerja, ilustarsi komputer, ilustarsi laptop, ilustrasi kerja /Pixabay/AlejandroSalas/

KILAS KLATEN – Para peneliti dari John Hopkins University dan Cortical Labs menyatakan bahwa inilah saatnya untuk menciptakan jenis komputer baru yang menggunakan komponen biologis. Mereka percaya bahwa komputer biologis dapat mengungguli komputer elektronik dalam aplikasi tertentu dan menggunakan lebih sedikit listrik.

 

Waktunya telah tiba untuk menciptakan jenis komputer baru, kata para peneliti dari John Hopkins University bersama dengan Dr Brett Kagan, kepala ilmuwan di Cortical Labs di Melbourne, yang baru-baru ini memimpin pengembangan proyek DishBrain, di mana sel-sel manusia dalam cawan petri belajar bermain Pong.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada 27 Februari di jurnal Frontiers in Science, tim ini menguraikan bagaimana komputer biologis dapat melampaui komputer elektronik saat ini untuk aplikasi tertentu dengan menggunakan sebagian kecil listrik yang dibutuhkan oleh komputer dan server farm saat ini.

Baca Juga: Google Peringatkan Pengguna Untuk Lindungi Diri Dari Eksploitasi Jarak Jauh Android

Kecerdasan organoid (OI) adalah bidang ilmiah baru yang bertujuan untuk menciptakan biokomputer di mana organoid otak yang ditumbuhkan di laboratorium berfungsi sebagai 'perangkat keras biologis'. Dalam artikel mereka yang diterbitkan di Frontiers in Science, Smirnova dkk., menguraikan strategi multidisiplin yang diperlukan untuk mengejar visi ini.

Mereka memulai dengan membuat kelompok kecil yang terdiri dari 50.000 sel otak yang ditumbuhkan dari sel punca dan dikenal sebagai organoid. Ukurannya sekitar sepertiga ukuran otak lalat buah. Mereka menargetkan 10 juta neuron yang kira-kira sama dengan jumlah neuron dalam otak kura-kura. Sebagai perbandingan, rata-rata otak manusia memiliki lebih dari 80 miliar neuron.

Manusia dapat belajar membedakan dua jenis objek (seperti anjing dan kucing) hanya dengan menggunakan beberapa sampel, sementara algoritme AI membutuhkan ribuan sampel. Dan ketika AI mengalahkan juara dunia dalam permainan Go pada tahun 2016, AI dilatih dengan data dari 160.000 permainan, setara dengan bermain selama lima jam setiap hari, selama lebih dari 175 tahun.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Scitech Daily


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x