Network
KILAS KLATEN – Sudah lebih dari setahun sejak Elon Musk mengumumkan penawarannya untuk membeli Twitter, dan mereka yang menentang penjualan tersebut telah mencoba mendirikan toko di platform seperti Mastodon, Substack Notes, T2, tetapi tidak ada satupun dari alternatif Twitter ini yang benar-benar menarik perhatian seperti aplikasi Bluesky.
Bluesky tetap hanya untuk undangan dalam versi beta-nya, tetapi dengan semakin banyaknya orang yang masuk ke situs ini, hype di sekitarnya semakin meningkat, meskipun seperti yang kita ketahui dari aplikasi seperti Clubhouse, hype tersebut mungkin tidak akan bertahan selamanya. Sementara itu, Bluesky sekarang memiliki sekitar 50.000 pengguna, tetapi menurut perkiraan dari data.ai, aplikasi ini telah diunduh lebih dari 375.000 kali.
Bluesky adalah aplikasi sosial terdesentralisasi yang dikonsep oleh mantan CEO Twitter, Jack Dorsey, dan dikembangkan secara paralel dengan Twitter. Jejaring sosial ini memiliki antarmuka pengguna seperti Twitter dengan pilihan algoritmik, desain federasi, dan moderasi khusus untuk komunitas.
Baca Juga: Dibilang Pelosok, Kabupaten Sukoharjo Trending di Twitter
Bluesky menggunakan kerangka kerja sumber terbuka yang dibangun sendiri, AT Protocol, yang berarti orang-orang di luar perusahaan memiliki transparansi tentang bagaimana ia dibangun dan apa yang sedang dikembangkan.
Dorsey memperkenalkan proyek Bluesky pada tahun 2019 ketika ia masih menjabat sebagai CEO Twitter. Pada saat itu, ia mengatakan bahwa Twitter akan mendanai "tim independen kecil yang terdiri dari lima arsitek, insinyur, dan perancang open source," yang ditugaskan untuk membangun standar terdesentralisasi untuk media sosial, dengan tujuan awal agar Twitter dapat mengadopsi standar ini.
Namun, itu terjadi sebelum Elon Musk membeli platform ini, sehingga pada akhir tahun 2022, Bluesky benar-benar bercerai dari Twitter. Dorsey bahkan menggunakan Bluesky untuk mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan Musk.
