Network
KILAS KLATEN – Halloween menjadi perayaan yang wajib hukumnya dilaksanakan seperti lebaran, natal atau event besar lainnya yang memicu ekonomi suatu wilayah.
Ternyata tanpa disadari bahwa Halloween sendiri berkontribusi untuk ekonomi negara barat seperti Amerika Serikat, dengan total perputaran uang selama Halloween mencapai Rp 158 triliun.
Sebagai informasi, Halloween menjadi hari libur kedua setelah natal yang bisa memacu ekonomi sebesar ini, lantas bagaimana perayaan ini bisa sebegitu kuatnya hingga ekonomi negara barat lebih maju?
Perayaan Halloween menjadi surplus ekonomi terlepas dari berbagai kostum unik dan istilah horor yang sering diperlihatkan.
Baca Juga: Sejarah dan Asal usul Halloween yang Perlu Anda Ketahui
Kurang lebih 2.000 tahun lalu, Halloween menjadi musim panen dan perayaan bagi bangsa Celtic yang tinggal di Irlandia, Prancis, dan Inggris.
Musim panen tersebut selalu terdapat perayaan di akhir musim panas untuk para warga mempersiapkan persedian di musim dingin.
Oleh karena itu kegiatan perdagangan dan jual beli selalu meningkat selama perayaan Halloween, tapi kena dikenal jadi festival horor? Hal ini karena bangsa Celtic takut akan ada roh jahat yang merusak hasil panennya.
Guna menipu roh jahat, bangsa Celtic berdandan layaknya diri mereka dengan asumsi bahwa roh tersebut akan bingung dan tidak jadi merusak hasil panen.
