Network
KILAS KLATEN - Kabar yang ditunggu-tunggu akhirnya keluar juga. Bighit Hit Music mengumumkan melalui akun media sosialnya bahwa Jungkook BTS akan menjadi bagian dari Soundtrack Piala Dunia FIFA Qatar 2022 dan akan tampil di upacara pembukaan Piala Dunia.
Dengan ini, Jungkook BTS adalah orang Korea pertama yang tampil di upacara pembukaan Piala Dunia FIFA. Fans sangat bangga dengan Jungkook dan bersemangat untuk acara yang akan dibuka, yang mengarah ke penampilannya pada upacara pembukaan.
Diberitakan juga bahwa artis-artis lain seperti Diplo, Nora Fatehi, Trinidad Cardona, dan Calvin Harris juga akan turut memeriahkan Opening Ceremony Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar. Opening Ceremony Piala Dunia FIFA 2022 sendiri akan berlangsung pada Minggu 20 November mendatang.
Baca Juga: Armi Patut Bangga, Jungkok BTS Bakalan Tampil di Acara Pembukaan Piala Dunia Qatar 2022
Piala Dunia FIFA 2022 dijadwalkan menjadi kompetisi Piala Dunia FIFA yang ke-22 yang dijadwalkan akan berlangsung di Qatar dari 20 November hingga 18 Desember 2022 di stadion Al Bayt. Dengan duel Qatar dan Ekuador akan menjadi laga pembuka.
Ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang pernah diadakan di dunia Arab dan Piala Dunia kedua diadakan seluruhnya di Asia setelah turnamen 2002 di Selatan Korea dan Jepang.
Piala Dunia FIFA 2022 menjadi turnamen pertama yang tidak diadakan pada bulan Mei, Juni, atau Juli, yang berlangsung di musim gugur. Karena panasnya musim panas yang intens di Qatar, itu menjadi alasan Piala Dunia FIFA 2022 diadakan dari akhir November hingga pertengahan Desember.
Baca Juga: Selamat! Boy With Luv Menjadi MV Pertama BTS Yang Mencapai 1,6 Miliar Views
Piala Dunia FIFA 2022 sendiri digelar mundur dari agenda awalnya yang dijadwalkan pada pertengahan tahun 2022. Namun, dengan alasan pandemi Covid-19, banyak agenda kegiatan, termasuk sepakbola, yang menjadi terganggu jadwalnya.
Qatar adalah negara terkecil berdasarkan wilayah yang pernah dianugerahi Piala Dunia FIFA, wilayah terkecil berikutnya adalah Swiss, tuan rumah Piala Dunia 1954, yang tiga kali lebih besar dari Qatar dan hanya perlu menampung 16 tim saja.
