Network
KILAS KLATEN – Dalam Marvel Cinematic Universe, para Penjaga Galaksi telah mengalami beberapa situasi yang paling mengerikan dan menghadapi kematian beberapa kali. Baik menghadapi seorang radikal politik seperti Ronan si Penuduh atau Celestial yang bertekad untuk mendominasi galaksi dengan Ego, para Guardian telah berdiri bersama untuk mengalahkan ancaman-ancaman ini. Guardians of the Galaxy Vol. 3 akan menampilkan pertaruhan besar bagi Rocket Raccoon.
Namun untuk Guardians of the Galaxy Vol.3, keadaan menjadi lebih gelap karena sinopsis resminya membuat tim ini berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan Rocket Raccoon. Meskipun begitu, perlombaan melawan waktu yang serupa mungkin telah dieksplorasi sebelumnya dalam komik.
Dalam komik Guardians of the Galaxy 2019, tim Guardians yang baru saja terpecah terpaksa memanggil Rocket Raccoon yang saat itu masih AWOL untuk membantu mereka menghadapi Gereja Kebenaran Universal. Namun, yang mereka temukan adalah Rocket yang sakit-sakitan dan terhubung dengan mesin dan lebih lemah dari sebelumnya.
Baca Juga: Mengapa Vin Diesel Dicasting sebagai Groot Guardians of the Galaxy
Namun, ketika kisahnya ditelusuri, terungkap bahwa alasan penyakitnya yang tiba-tiba dan agresif adalah karena tubuhnya mulai menolak teknologi yang menyempurnakannya. Akibatnya, ia menjadi sakit parah, bahkan kehilangan bulunya, dan menderita sakit kepala hebat.
Percaya bahwa dia akan mati, Rocket menggunakan sebuah baju robot besar yang dibuatnya untuk satu pertempuran terakhir melawan Gereja Kebenaran Universal. Rocket hampir tewas dalam pertempuran tersebut, namun akhirnya diselamatkan oleh para Guardian yang masih tersisa yang bergabung dengannya.
Saat berada di rumah sakit, terungkap bahwa penyebab penyakit Rocket yang sebenarnya adalah teknologi usang yang sudah mulai menunjukkan usianya. Karena itu, yang dia butuhkan hanyalah pembaruan dan mendapatkan kesempatan hidup baru, yang dia manfaatkan dengan terus menjalani kehidupan sebagai pahlawan dan petualang.
