Inilah Alasan Kenapa Pocahontas Masih Menjadi Film Putri Disney Yang Paling Problematik

- 14 April 2023, 16:34 WIB
Pocahontas//instagram.com/_pocahontas_disney
Pocahontas//instagram.com/_pocahontas_disney /

KILAS KLATEN – Film Pocahontas dari Disney dirilis hampir 30 tahun yang lalu. Meskipun hal itu mungkin memunculkan nostalgia bagi banyak anak tahun 90-an, lebih dari dua setengah dekade setelah dirilis, film animasi ini tetap menjadi film Putri Disney yang paling bermasalah.

 

Film Pocahontas ini mendapat ulasan yang biasa-biasa saja pada saat dirilis dan sekarang berada di angka 54 persen di Rotten Tomatoes. Namun, film ini kurang disukai oleh para sejarawan, termasuk Shirley "Little Dove" Custalow-McGowan, yang menjadi konsultan di Pocahontas.

Sejalan dengan itu, beberapa langkah yang dilakukan untuk representasi multikultural dalam katalog film Disney dibayangi oleh kritik dari organisasi-organisasi penduduk asli Amerika, termasuk Powhatan Renape Nation, suku Pocahontas.

Baca Juga: Disney Perkenalkan Pemeran Nani Dalam Lilo & Stitch Live-Action

Sebelum Pocahontas dirilis pada tahun 1995, para eksekutif Disney menaruh harapan besar pada film ini. Pimpinan studio Jeffrey Katzenberg meramalkan bahwa Pocahontas tidak hanya akan menjadi sukses secara komersial, tapi juga akan mendapatkan nominasi Academy Award untuk Film Terbaik seperti Beauty and the Beast beberapa tahun sebelumnya.

Para animator bahkan menolak mengerjakan proyek Disney lainnya, seperti The Lion King, karena mengira Pocahontas akan lebih bergengsi. Namun, Pocahontas hanya kalah tipis dari Batman Forever (saat itu di minggu kedua perilisannya) di box office dan hanya memenangkan dua Piala Oscar, untuk Skor Musik atau Komedi Terbaik dan Lagu Orisinil Terbaik, untuk "Colors of the Wind."

Pocahontas adalah film animasi pertama Disney yang didasarkan pada sejarah, dan dalam adaptasi yang sangat longgar, film ini menjadi sangat bermasalah. Kisahnya berlatar belakang sejarah awal AS dan kolonisasi Dunia Baru yang menyebabkan kehancuran total penduduk asli Amerika. Jadi, ini sudah dimulai dari dasar yang rapuh.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: CBR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x