Network
KILAS KLATEN – Penggemar telah mengetahui sejak lama bahwa Guardians of the Galaxy Vol 3 akan menjadi bab terakhir dari trilogi Marvel Cinematic Universe yang dicintai James Gunn. James Gunn adalah seorang jenius sadis yang senang membuat para penontonnya menangis di bioskop, atau setidaknya itulah yang dapat kita pahami dengan menonton film-filmnya.
Sebelum Guardians of the Galaxy Vol 3 tayang, ada banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh penggemar. Siapa yang mati dalam Guardians of the Galaxy Vol 3?
Secara mengejutkan, Guardians of the Galaxy Vol 3 memberikan akhir bahagia yang layak bagi para Guardians-nya, dengan semua anggota inti tim menemukan tujuan baru atau melanjutkan hidup mereka. Faktanya, seperti yang diungkapkan dalam adegan kredit akhir, ada lebih banyak lagi Guardian di MCU sekarang.
Baca Juga: Siapakah Phyla dalam Guardians Of The Galaxy Vol 3? Ini Penjelasannya
Sebagai permulaan, film terbaru Gunn ini juga menampilkan genosida, saat High Evolutionary (Chukwudi Iwuji) memutuskan untuk memusnahkan Counter-Earth saat ia menyadari bahwa ia gagal menciptakan masyarakat yang harmonis. Namun, Gunn berhasil membuat genosida ini lebih bermakna dibandingkan genosida lain yang ditampilkan di MCU.
Pertama, penggemar tahu bahwa milyaran orang terbunuh tanpa ada kemungkinan untuk kembali. Kedua, Gunn mengizinkan penggemar untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang sederhana yang berusaha keras untuk membantu para Guardian, hanya untuk dihancurkan beberapa menit kemudian. Terakhir, genosida ini juga merenggut nyawa Pendeta Tinggi Berdaulat, Ayesha (Elizabeth Debicki), yang juga merupakan hasil eksperimen High Evolutionary dan penjahat yang agak tragis.
Di atas semua korban High Evolutionary lainnya, kematian yang paling menyakitkan dalam Guardians of the Galaxy Vol 3 adalah kematian Batch 86, kelompok makhluk yang menjalani prosedur operasi yang menyiksa di waktu yang sama dengan Rocket (disuarakan oleh Bradley Cooper).
