Macam-macam Penyakit pada Tanaman Cabai dan Cara Pencegahannya

15 September 2022, 22:00 WIB
Ilustrasi Macam-macam Penyakit pada Tanaman Cabai dan Cara Pencegahannya /pixabay.com/JillWellington

KILAS KLATEN – Artikel ini membahas tentang macam-macam penyakit pada tanaman cabai dan cara pencegahannya.

Macam-macam penyakit pada cabai dan cara pencegahannya ini penting untuk diketahui, terlebih bagi para petani cabai atau siapapun yang sedang menanam tanaman cabai.

Pasalnya, para petani sering mendapati penyakit pada tanaman cabainya. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui cara pencegahan penyakit pada cabai.

Sebagai informasi, penyakit yang menyerang tanaman cabai bisa disebabkan virus, bakteri, cendawan maupun jamur.

Baca Juga: Capaian Pembelajaran Budi Daya Tanaman Hortikultura Pendidikan Khusus Fase E CP SMALB Kelas 10

Setidaknya ada enam macam penyakit yang biasa menyerang tanaman cabai, di antaranya seperti di bawah ini.

1. Bercak daun

Penyakit bercak daun yang menyerang tanaman cabai disebabkan oleh jamur Cercospora capsici. Gejalanya terdapat bercak-bercak bundar berwarna abu-abu dengan pinggiran coklat pada daun.

Bila serangan menghebat daun akan berwarna kuning dan akhirnya berguguran. Penyakit ini biasanya menyerang pada musim hujan dimana kondisi kelembaban cukup tinggi.

Penyakit ini menyebar saat jamur masih berupa spora dan bisa dibawa oleh angin, air hujan, hama vektor, dan alat pertanian. Spora jamur juga bisa terikut pada benih atau biji cabai.

Pencegahan terhadap penyakit ini dengan memilih benih yang sehat bebas patogen. Merenggangkan jarak tanam berguna meminimalkan serangan agar lingkungan tidak terlalu lembab.

Pengendalian teknis bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terinfeksi dengan cara dibakar. Bila serangan menghebat bisa diberikan fungisida.

2. Patek atau antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsici dan Colletotrichum gloeosporioides.

Pada fase pembibitan penyakit ini menyebabkan kecambah layu saat disemaikan. Sedangkan pada fase dewasa menyebabkan mati pucuk, serangan pada daun dan batang menyebabkan busuk kering.

Sementara itu, pada buah akan menjadi busuk seperti terbakar.

Penyakit ini bisa terbawa dari benih atau biji cabai. Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih benih yang sehat dan bebas patogen.

Pengendalian bisa dilakukan dengan memusnahkan tanaman yang terserang dan penyemprotan fungisida.

3. Busuk

Terdapat dua macam penyakit busuk yang biasa menyerang tanaman cabai, yakni busuk cabang dan busuk kuncup.

Busuk cabang pada tanaman cabai disebabkan oleh Phytophthora capsici. Menyerang saat musim hujan dan penyebarannya sangat cepat.

Busuk kuncup disebabkan oleh cendawan Choanosearum sp. Penyakit ini masih jarang dijumpai di Indonesia. Gejalanya, kuncup tanaman berwarna hitam dan lama kelamaan mati.

Penyakit ini bisa dikendalikan dengan mengurangi dosis pemupukan nitrogen seperti urea dan ZA.

Kemudian mengatur jarak tanam agar sirkulasi udara berjalan lancar. Tanaman yang terinfeksi sebaiknya dicabut dan dibakar.

Penyemprotan bisa dilakukan dengan fungisida, bila dilakukan saat musim hujan pilih fungisida yang memiliki perekat.

4. Layu

Penyakit layu merupakan penyakit yang cukup sulit dikendalikan pada budidaya tanaman cabai.

Penyakit layu bisa ditumbulkan oleh beragam jasad penganggu tanaman seperti berbagai jenis cendawan dan bakteri.

Layu yang disebabkan cendawan disebut layu fusarium. Jenis cendawannya adalah Fusarium sp., Verticilium sp. dan Pellicularia sp. Cendawan ini hidup di lingkungan yang masam.

Sedangkan layu bakteri disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini hidup di jaringan batang.

Pengendalian penyakit layu harus diamati dengan lebih spesifik agar penanganannya bisa lebih tepat.

5. Bule atau virus kuning

Tanaman cabai yang terserang virus kuning, daun dan batangnya akan terlihat menguning. Penyakit ini disebut juga penyakit bule atau bulai.

Penyebabnya adalah virus gemini, penyakit ini bisa dibawa dari benih atau biji dan ditularkan oleh kutu.

Penyakit yang disebabkan virus tidak akan mempan dengan penyemprotan racun-racun kimia.

Pengendalian harus dilakukan semenjak dini, dengan memilih benih unggul dan tahan serangan virus. Selain itu bisa juga dengan membasmi hama yang menjadi vektornya, seperti kutu.

Untuk menaikan daya tahan tanaman cabai terhadap serangan virus kuning, bisa dengan mengintensifkan pemupukan, misalnya penggunaan pupuk organik cair yang mengandung zat hara makro dan mikro lengkap.

Tujuannya agar tanaman cabai tumbuh subur sehingga lebih tahan terhadap patogen.

6. Keriting daun atau mosaik

Penyebab serangan penyakit mosaik adalah Cucumber Mosaic Virus (CMV).

Gejalanya, pertumbuhan menjadi kerdil, warna daun belang-belang hijau tua dan hijau muda, ukuran daun lebih kecil, tulang daun akan berubah menguning.

Penyakit ini bisa menyebar dan menular ke tanaman lain oleh aktivitas serangga. Penyemprotan kimia bertujuan untuk menghilangkan serangga bukan penyakitnya.

Untuk mengurangi penyakit, musnahkan tanaman cabai yang telah parah terserang.

Pemilhan benih tahan virus membantu menghindari resiko serangan penyakit ini. Hal lain yang bisa membantu mengurangi resiko serangan adalah pemupukan yang baik dan tepat.

Baca juga: Inilah Bacaan Doa Menanam Padi yang Bisa Diucapkan Saat Tandur, Panen Jadi Berkah dan Tanaman Berkualitas

Demikian macam-macam penyakit pada tanaman cabai dan cara pencegahannya yang wajib diketahui oleh para petani dan siapapun yang sedang menanam cabai.***

Editor: Masruro

Sumber: Dinas Pertanian

Tags

Terkini

Terpopuler