Network
KILAS KLATEN - Suka heran nggak sih kenapa kalau memasak nasi goreng sendiri suka beda rasanya dengan nasi goreng yang dijual atau di gerai makanan?
Tapi ternyata nih penyebab perbedaan rasa tersebut bukan cuman perkara bumbunya tapi mulai dari teknik memasak cara memasak nasi untuk nasi goreng. Seperti apa bedanya?
Kalau membicarakan bumbu tentu akan berbeda selera setiap orang.
Ada yang suka dengan nasi goreng berbumbu merah karena tambahan saos, ada pula yang suka nasi goreng chinnese yang rasa gurihnya didapat dari perpaduan kecap ikan, saos tiram, kecap manis dan juga kecap asin atau nasi goreng Jawa dengan rasa khas dari terasi.
Selain itu pernahkah Anda perhatikan penggunaan api saat memasak nasi goreng oleh penjualnya?
Kebanyakan mereka tak menggunakan kompor rumahan namun kompor gas besar. Kompor ini menghasilkan suhu yang luar biasa tinggi. Apa pengaruhnya terhadap nasi goreng? Ini karena terbentuknya reaksi maillard.
Baca Juga: Mbak Ita Sambut HUT RI ke-78 dengan Selenggarakan Lomba Masak Nasi Goreng
Reaksi maillard adalah reaksi yang terjadi ketika molekul gula dan protein dipanaskan sampai mencapai suhu 140 - 165 derajat celcius.
Reaksi ini dapat menyebabkan makanan menjadi cokelat dan melepaskan aroma serta rasa yang enak pada nasi goreng.
Kalau diperhatikan, nasi goreng yang enak biasanya adalah nasi yang tak lengket satu sama lain atau tak menggumpal.
Bumbunya melapisi setiap bulir nasi dengan sempurna. Selain itu teksturnya juga tak pulen atau seperti nasi yang baru saja matang. Berikut ini adalah cara memasak nasi goreng supaya tidak menggumpal dan lengket.
Trik Masak Nasi Goreng Agar Tidak Lengket dan Menggumpal
Untuk membuat nasi goreng yang tidak basah dan lengket di penggorengan, Anda perlu memerhatikan proses persiapan bahan hingga saat penggorengan.
Dilansir dari scmp.com, berikut ini langkah-langkah masak nasi goreng agar tidak basah, lengket, dan menggumpal di penggorengan.
1. Gunakan nasi dingin 'sisa'
Nasi dingin 'sisa' adalah bahan dan kunci utama membuat nasi goreng yang tidak basah dan lengket yang diolah.
Sebab nasi yang baru dimasak terlalu lembap dan bulirnya akan saling menempel jika mencoba menggorengnya, menghasilkan hidangan basah.
Nasi yang telah didinginkan berubah menjadi butiran keras yang ketika ditumis (atau dipanaskan dengan cara lain), menjadi empuk dan lembap kembali.
Anda juga bisa menyimpan nasi sisa yang akan dibuat nasi goreng di lemari es, ini juga menghasilkan nasi yang bagus.
Baca Juga: Nasi Goreng dan Bakmi Jowo Pak Trisno, Jadi Kuliner Andalan di Tanjung Pinang
2. Hancurkan gumpalan nasi sebelum memasaknya
Jika langsung memasukkan nasi sisa langsung dari lemari es ke dalam wajan, biasanya terdapat gumpalan nasi.
Anda juga bisa memecah gumpalan ini sebelum memasukkan nasi ke dalam wajan.
Tekan nasi di antara kedua telapak tangan yang telah dibasahi air dingin, agar butiran beras tidak menempel.
3. Gunakan wok (jika ada)
Wok dari besi tuang atau baja karbon adalah alat tradisional yang terbaik dalam menyebarkan panas, ini membuat nasi tidak saling menempel saat diolah.
Jika tidak memiliki wok, gunakan wajan terbesar agar permukaannya lebih luas.
4. Gunakan panas tinggi
Memanaskan wajan sebelum memasak nasi itu penting. Ini dapat membuat nasi goreng yang sangat lezat di atas kompor biasa.
5. Jangan menggunakan terlalu banyak bahan, terutama bahan basah
Beras harus menjadi bahan utama dalam sajian ini.
Selain itu, jika menambahkan bahan yang diasinkan, seperti pada hidangan nasi goreng dengan ikan dan ayam asin, digoreng terlebih dahulu sebelum menambahkan nasi.
Hal ini agar kelebihan cairan bisa menguap dan tak membasahi nasi goreng.
Baca Juga: Simak 3 Resep Nasi Goreng Sebagai Ide Masakan Sahur Anak Kos
6. Gunakan bahan yang dipotong kecil-kecil
Butir nasi berukuran kecil, jadi jika Anda menggunakan potongan besar daging, makanan laut, atau sayuran, ukurannya tidak proporsional.
Tambahkan bahan ke dalam wajan sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk memasak - bahan yang keras terlebih dahulu, lalu pindah ke bahan yang lebih lembut.
Umumnya, nasi adalah bahan terakhir yang dimasukkan ke dalam wajan.***
