KILAS KLATEN – Drama Korea telah menjadi lebih dari sekedar hiburan bagi para penontonnya di seluruh dunia. Bagi mereka yang tidak terbiasa dengan budaya Korea, drama Korea memberikan pandangan yang mendalam tentang masyarakat, tradisi, dan norma-norma Korea.
Salah satunya, pecinta Hallyu (gelombang Korea) dapat belajar tentang faktor-faktor sosial seperti sistem pendidikan Korea seperti yang ditunjukkan dalam drama Korea. Mari melihat sistem pendidikan Korea seperti yang digambarkan dalam drama Korea, seperi “Crash Course In Romance", "Green Mother's Club", "SKY Castle", dan banyak lagi. Selalu penting untuk dicatat bahwa penggambaran sistem pendidikan Korea yang ditampilkan dalam drama Korea masih bersifat fiksi untuk tujuan hiburan.
Budaya Hagwon: Apa itu Hagwon & Apa Perannya dalam Sistem Pendidikan Korea?
BACA JUGA: 6 Putra Mahkota Drama Korea Sejarah yang Bikin Pingsan
Hagwon adalah kata dalam bahasa Korea yang diromanisasi untuk 'akademi swasta'. Berbeda dengan sekolah swasta, hagwon adalah akademi yang diikuti oleh siswa di luar jam belajar di sekolah.
Hagwon adalah sekolah tambahan setelah sekolah yang berfokus pada keterampilan atau mata pelajaran tertentu seperti matematika atau bahasa Inggris. Siswa semuda usia sekolah dasar menghadiri hagwon ini untuk meningkatkan kemampuan akademis mereka dan memberikan keunggulan kompetitif.
Di negara di mana akademisi terbaik adalah prioritas utama, tidak diragukan lagi bahwa tekanan adalah bagian yang tak terelakkan. Meskipun mendapatkan bantuan ekstra dalam studi merupakan suatu berkah, banyak pelajar Korea yang menanggung beban studi tertentu dan budaya hagwon di pundak mereka.
Seorang mahasiswa menyebutkan bahwa bagian yang paling menantang dari budaya hagwon adalah sifat rutinitas yang berulang-ulang. Dia menekankan bahwa dia menjalani hari yang sama berulang-ulang hanya untuk belajar.
BACA JUGA: Profesi yang Dianggap UNIK dalam Drama Korea
Dalam sebuah wawancara jalanan dengan Asian Boss, warga Korea secara acak mencatat bahwa tidur selama 6 jam sebagai mahasiswa dianggap tidur banyak. Bahkan, ada ungkapan yang menyatakan bahwa tidur selama 6 jam berarti tidak akan masuk universitas, tetapi tidur selama 4 jam berarti kalian memiliki kesempatan.
Kereta bawah tanah Seoul jalur 2 dikenal karena memiliki pemberhentian di beberapa universitas ternama di Seoul. Oleh karena itu, jalur ini menjadi jalur kereta bawah tanah yang diinginkan oleh sebagian besar calon mahasiswa.
Dalam "Crash Course In Romance", kalian akan melihat para orang tua murid berusaha keras untuk memastikan anak-anak mereka terdaftar dan bahkan mendapatkan tempat di barisan depan dalam kelas privat setelah sekolah yang diadakan oleh dosen matematika terbaik, Choi ChiYeol, yang diperankan oleh aktor Jang Kyung Ho.
Dalam "Green Mother's Club", kalian akan melihat konflik antara sekolah, gaya pendidikan, dan filosofi pengasuhan. Lee EunPyo (diperankan oleh aktris Lee YoWon) mengubah filosofi pengasuhannya dari seorang ibu yang menghargai semangat bebas putranya menjadi seorang ibu yang bersaing dengan orang lain untuk mendapatkan nilai dan pendidikan terbaik bagi putranya, sehingga merugikan putranya.
BACA JUGA: Sinopsis The Story Of Park's Marriage Contract, Webtoon Perjalan Waktu Bae In Hyuk
The Suneung: Ujian Masuk Perguruan Tinggi Korea
Sifat kompetitif dari sistem pendidikan Korea tidak hanya ditemukan dalam proses pendaftaran hagwon. Kompetisi terlihat jelas di sekolah-sekolah dan terutama dalam perlombaan untuk masuk ke universitas-universitas terbaik di negara ini melalui ujian masuk perguruan tinggi versi Korea.
Ujian masuk perguruan tinggi di Korea Selatan, yang diromanisasi sebagai suneung adalah ujian selama delapan jam yang diyakini oleh banyak orang Korea Selatan sebagai penentu masa depan mereka. Hasil dari suneung akan menentukan di universitas mana siswa akan ditempatkan dan dapat kuliah di universitas mana; yang akan menentukan tingkat perusahaan/tempat kerja yang akan mereka masuki.***