KILAS KLATEN - Ancaman Vladimir Putin atas Ukraina dapat menjadi bumerang untuk merusak ekonomi Rusia.

Kepala Badan Energi Internasional telah memperingatkan terkait hal itu karena setiap eskalasi ketegangan saat ini akan menyebabkan pergolakan “seismik” di pasar energi Uni Eropa yang memiliki konsekuensi lebih banyak bagi Rusia dibanding Eropa.

Dilansir KILASKLATEN.COM dari The Guardian menyebutkan bahwa Fatih Birol, Direktur Eksekutif Pengawas Energi Global mengatakan bahwa jika Rusia mengurangi pasokan gas lebih lanjut, itu akan mendorong negara-negara Eropa untuk segera beralih dari gas Rusia, yang akan merugikan Putin secara ekonomi.

Baca Juga: Ratu Inggris Ingin Camilla Menjadi Permaisuri Saat Penobatan Pangeran Charles Sebagai Raja

“Jika Rusia menghentikan pasokan gas ke Eropa, itu bisa berdampak seismik pada energi Eropa. [Rusia] harus mempertimbangkan konsekuensinya jika pasokan minyak dan gas yang ada ke Eropa dihentikan,” kata Birol.

Birol menjelaskan jika kegagalan untuk mempertahankan (pasokan) akan menghancurkan reputasi Rusia sebagai mitra yang dapat diandalkan dan itu akan menjadi pergeseran tektonik.

“Rusia akan dilihat sebagai ancaman dan itu akan memiliki konsekuensi yang luas bagi ekonomi Eropa, tetapi konsekuensi yang lebih besar lagi bagi Rusia. Eropa akan memilih strategi untuk menyimpang dari Rusia,” prediksi Birol.

Birol mengatakan bahwa dua bulan ke depan akan menjadi waktu yang penting dalam memutuskan bagaimana krisis energi yang terjadi saat ini. 

“Musim dingin yang ringan akan mengurangi tekanan, tetapi jika tidak maka Eropa akan menghadapi pilihan kebijakan luar negeri yang tegas tentang bagaimana menghadapi Rusia, katanya,” jelasnya.

Baca Juga: Militer AS Mulai Berhentikan Tentara yang Tolak Melakukan Vaksin Covid-19