KILAS KLATEN - Akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza diharapkan dapat segera dibuka dan dibebaskan dari hambatan.
Hal tersebut merupakan permintaan dari Dewan Eksekutif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu, 10 Desember 2023.
Sejumlah 17 negara anggota yang meminta akses bantuan kemanusiaan untuk jalur gaza, Dewan Eksekutif WHO mengadakan sesi khusus di markas besar WHO di Jenewa untuk membahas kondisi kesehatan di wilayah Palestina yang diduduki itu, termasuk Yerusalem timur.
Dalam pidato pembukaannya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyebutkan bahwa "dampak konflik tersebut terhadap kesehatan sangat menghancurkan" dan "sistem kesehatan Gaza terpuruk dan kolaps."
Baca Juga: Serangan Israel di Jalur Gaza dapat 1 Juta Pengungsi Palestina Menuju Perbatasan Mesir
Menurut WHO, hanya ada 14 dari 36 rumah sakit yang masih berfungsi secara parsial, termasuk dua rumah sakit di bagian utara Wadi Gaza dan 12 rumah sakit di wilayah selatan Gaza.
Selain mengutuk serangan Hamas ke Israel dan menyesalkan hilangnya lebih dari 1.200 nyawa, kepala WHO itu mengungkapkan bahwa lebih dari 17.000 orang dilaporkan tewas di Gaza, termasuk 7.000 anak-anak
Baca Juga: Sejumlah 61 Truk Bantuan Makanan Telah Dikirim ke Wilayah Utara Jalur Gaza