Kompleks candi ini diperkirakan dipugar dan diperluas pada masa pemerintahan Rakai Pikatan, seorang pangeran dari dinasti Sanjaya menikahi Pramodhawardhani dari dinasti Sailendra. Setelah dinasti Sanjaya berkuasa, rakyatnya tetap menganut agama sebelumnya.
Adanya candi Sewu yang bercorak Buddha berdampingan dengan candi Prambanan yang bercorak hindu menunjukkan bahwa sejak zaman dahulu kala di Jawa umat Hindu dan Buddha hidup secara harmonis dan adanya toleransi beragama.***