Singgah di Klaten? Jangan Lupa Cicipi Jajanan Tradisional Khas Klaten Ini

- 31 Mei 2022, 09:43 WIB
Jajanan tradisional khas Klaten kepelan
Jajanan tradisional khas Klaten kepelan /

KILAS KLATEN – Sebagai kota yang terletak di antara dua kota budaya, Surakarta dan Yogyakarta, Klaten memiliki keragaman budaya dan kuliner. Tidaklah mengherankan jika Klaten pun memiliki berbagai jajanan tradisional khas yang selalu diburu oleh wisatawan.

Berikut jajanan tradisional khas Klaten yang wajib dicicipi saat melancong atau kebetulan singgah di Kota Klaten.

1. Kepelan

Kepelan merupakan jajanan yang berbentuk kepalan tangan. Jajanan tradisional khas Klaten yang memiliki rasa yang gurih, sehingga sangat cocok dimakan saat kumpul bersama dengan keluarga maupun saudara.

Proses pembuatan jajanan tradisional yang dibuat dengan bahan tepung terigu, tapioka, bawang merah, bawang putih, garam dan merica sebagai penyedap serta pelengkap adalah digoreng, sehingga akan sangat nikmat disantap saat panas atau hangat.

Kepelan biasa disajikan bersama saus pedas, saus kacang, maupun sambal bawang yang kian menambah nikmat rasanya. Jajanan tradisional ini berasal dari daerah Pedan, namun saat ini sangat mudah ditemui hampir di semua wilayah Klaten. Seperti Alun Alun Klaten, pasar tradisional dan pusat keramaian.

2. Lumpia Duleg

Lumpia duleg atau sosis duleg merupakan jajanan khas Klaten yang kini mulai langka. Lumpia mini ini mempunyai keunikan tersendiri dibanding lumpia pada umumnya. Bahan utama pembuatan lumpia khas Klaten ini adalah pati onggok, yaitu pati yang sudah direndam selama sehari semalam yang kemudian di saring dan dicampur dengan tepung terigu.

Bumbu yang dibutuhkan untuk membuat lumpia duleg adalah bawang, garam dan merica. Untuk isiannya, ada yang menggunakan pepaya muda, tapi untuk sekarang lebih banyak yang menggunakan taoge.

Jajanan tradisional khas Klaten lumpia duleg
Jajanan tradisional khas Klaten lumpia duleg
Cara menikmati lumpia ini adalah dengan menggunakan juruh yang terbuat dari larutan gula jawa dan bawang. Juruh inilah yang menjadikan lumpia ini disebut dengan lumpia duleg, karena cara makannya dengan dicocol.

Halaman:

Editor: Masruro

Sumber: klatenkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x