The Japan Foundation Jakarta Gandeng GNI Gelar Pameran 'NINGYO: Art and Beauty of Japanese Dolls'

- 7 Juli 2023, 10:19 WIB
Suasana pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya)
Suasana pameran boneka bertajuk “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” yang digelar di Jakarta, Rabu (5/7/2023). (ANTARA/Adimas Raditya) /Dita Nilan Karlasari/The Japan Foundation Jakarta Gandeng GNI Gelar Pameran 'NINGYO: Art and Beauty of Japanese Dolls'

KILAS KLATEN - The Japan Foundation Jakarta menggandeng Galeri Nasional Indonesia (GNI), Museum dan Cagar Budaya Kemendikbud Ristek, menggelar perhelatan pameran “NINGYŌ: Art and Beauty of Japanese dolls” untuk memperkenalkan sejarah dan budaya boneka Jepang.

Perhelatan ini memaparkan macam-macam jenis boneka Jepang melalui empat sudut pandang, yaitu Boneka sebagai doa bagi kesehatan anak, Boneka sebagai sebuah karya seni, Boneka sebagai bagian dari kesenian masyarakat dan Penyebaran kebudayaan boneka di Jepang.

Sebanyak 67 karya boneka tradisional dan modern dipamerkan pada pameran ini yang disertai penjelasan sejarah, fungsi, dan penyebarannya dalam kebudayaan masyarakat Jepang.

Adapun lima karya pilihan kurator yang merupakan Kurator Museum Nasional Tokyo, Mita Kakuyuki dalam pameran tersebut yaitu:

1. Boneka "Amagatsu" dan Mochizuki Reikou

Kedua boneka ini digunakan untuk mendoakan kesehatan bayi.

Boneka tersebut dipersiapkan sebelum bayi lahir dan diletakkan dekat bantal bayi yang sudah lahir sebagai pengganti bayi yang mengalihkan roh jahat agar tidak mengganggu bayi.​​​​​​

Amagatsu telah digunakan oleh keluarga kekaisaran Jepang selama lebih dari 1.000 tahun hingga saat ini.

Bentuknya sederhana seperti huruf T karena boneka ini juga berfungsi seperti gantungan baju untuk bayi yang baru lahir.

Baca Juga: GIPI Hadirkan Pameran Perjalanan Wanita Domestik Bertajuk #DiIndonesiaAja

2. Boneka "25_Ishō Ningyō: Fuji Musume (Gadis Wisteria)

Boneka ini menceritakan tarian tradisional Jepang melalui roh penari dari bunga Fuji atau Wisteria Jepang.

Pengucapan Fuji mirip dengan kata bahasa Jepang untuk keunikan (Fuji) dan aman (Buji), yang dianggap sebagai pertanda baik.

Ishō berarti kostum, dan pakaian Ishō Ningyō dibuat dengan teknik yang sama seperti pembuatan pakaian manusia.

Bahkan aksesori yang menghias rambut bonekanya dibuat dengan telaten seperti aslinya.

3. Boneka "37_Takasaki Daruma"
 
Daruma melambangkan Bodhidarma, atau dalam bahasa Jepang disebut Daruma Daishi, pencetus Zen.

Boneka ini dipercaya membawa kebahagiaan dan mengabulkan harapan.

Kedua matanya tidak digambar karena secara tradisional, satu mata akan digambar saat kita membuat harapan, dan mata satunya digambar ketika harapan itu terkabul.

Alis dan kumis Daruma digambar berdasarkan burung bangau dan kura-kura yang keduanya melambangkan umur panjang.

4. Boneka "59H_Jōruri Ningyō: Takeuchi Jujiro"

Boneka model ini dibuat untuk Jōruri, teater boneka tradisional Jepang, yang dikendalikan oleh tiga orang operator.

Boneka ini didesain dengan mekanisme yang membuatnya bisa membuka dan menutup mata.

Teater boneka dengan jenis boneka seperti ini pernah ditampilkan di seluruh Jepang.

Contoh ini merupakan yang dipakai di Prefektur Tokushima. Dia menggambarkan seorang komandan militer muda bernama Jujiro yang muncul di dalam cerita berjudul Ehon Taiko-ki.

Baca Juga: Pameran Pendidikan Terbesar dan Terlengkap 2023 Hadir di Kota Yogyakarta, Ini Tanggalnya!

5. Boneka "66H_Licca-chan"
 
Ini adalah boneka rias yang terbuat dari plastik lunak.

Boneka ini pertama kali dirilis di Jepang pada tahun 1967 oleh sebuah perusahaan pembuat mainan dan masih populer hingga saat ini, meskipun bentuk tubuh dan ekspresi wajahnya berubah sedikit demi sedikit untuk menyesuaikan dengan tren fashion, yang terlihat dari perbandingan model lama dengan model barunya ini.

Akhir-akhir ini, anak perempuan Jepang bermain dengan Licca-chan sebagaimana anak perempuan memainkan Ichimatsu Ningyō (No.60) di zaman Edo (1603-1868).

Pameran "Ningyo: Art and Beauty of Japanese Dolls" dibuka untuk umum mulai 6 Juli hingga 24 Juli 2023, dengan melakukan registrasi melalui situs resmi GNI.

Melengkapi Pameran Ningyo di Jakarta, turut digelar beberapa program publik yakni pemutaran film animasi, lokakarya kerajinan Kurumie dan Daruma Felt.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah