Akhirnya, kedua putri tersebut tiba di Desa Bajulan, dan bertemu dengan seorang Resi yang bernama Resi Darmo.
Resi Darmo akhirnya mampu mengobati penyakit kedua putri tersebut. Setelah sembuh, putri Roro Kuning menyendiri di Desa Bajulan.
Akhirnya Resi Darmo menamakan air terjun yang ada di Desa Bajulan dengan nama Air Terjun Roro Kuning sebagai bentuk penghormatan kepada sang putri.
Sejarah Penamaan Dan Nama Lain Air Terjun Roro Kuning
Nama lain Air Terjun Roro Kuning disebut juga sebagai Air Merambat Roro Kuning.
Sejarah penamaan Air Merambat Kuning terkait erat dengan tiga sumber air dari Gunung Wilis.
Air yang bersumber dari mataa air tersebut merambat diantara celah akar pohon dan bebatuan yang berada di lereng Gunung Wilis. Pada akhirnya muncul ke permukaan menjadi Air Terjun Roro Kuning.
Baca Juga: Wisata Sendang Putri Wilis Nganjuk, Miliki Aliran Sungai yang Jernih
Mitos Air Terjun Roro Kuning
Masyarakat sekitar percaya bahwa jika di sekitar jalanan Air Terjun Roro Kuning tiba-tiba basah dan terdapat air yang mengalir, maka orang yang sedang berjalan tersebut harus mengurungkan niatnya.
Mereka harus kembali jika tidak ingin celaka, sekalipun kondisinya tidak hujan.
Fenomena air tersebut yang sering dijuluki air merambat, yang bisa muncul dimana saja, dan kapan saja.