KILAS KLATEN - Dilansir dari Pikiran Rakyaat, Kabidhumas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, dalam konfirmasi terbarunya mengatakan ada 10 orang yang menjadi korban dalam insiden bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Kota Bandung.
Dirinya menjebutkan, dari 10 korban itu, delapan korban merupakan anggota polisi, satu korban dari warga sekitar, dan satu pelaku pengeboman.
"Memang benar ini kejadian ledakan disebabkan oleh seseorang yang membawa sesuatu alat peledak yang terjadi di depan Mapolsek, di mana akhirnya menimbulkan korban," ungkap Ibrahim kepada wartawan di lokasi kejadian.
Serangan bom bunuh diri terjadi di kantor polisi Polsek Astanaanyar Kota Bandung, Jawa Barat pada Rabu, 7 Desember 2022, sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca Juga: Ledakan di Polsek Astana Anyar Bandung Diduga Bom Bunuh Diri
Kapolrestabes Bandung Komisaris Besar, Aswin Sipayung mengatakan, kejadian ini terjadi sekitar pukul 08.20 WlB di Polsekta Astanaanyar.
Dirinya menceriakan, saat itu ada seorang laki-laki yang menerobos ke lokasi Polsekta.
"Lelaki tersebut menerobos barisan apel pagi yang sedang dilaksanakan sambil mengacungkan senjata. Seketika anggota menghindar tak lama kemudian ada ledakan," kata Aswin.
Terduga pelaku bom bunuh diri meninggal di lokasi kejadian.
Insiden ledakan bom bunuh diri di Polsek Astanaanyar ramai di media sosial.
Dalam video yang beredar, tampak potongan tubuh yang diduga pelaku bom bunuh diri berhamburan.
Baca Juga: RUU KUHP Sah Jadi Undang-undang, Yasonna: Kita Patut Berbangga Karena Berhasil Memiliki KUHP Sendiri
Dwi (45), salah satu saksi mengaku, telah mendengar ledakan bom tersebut dari jarak cukup jauh.
Mulanya kata dia dikiranya ledakan itu dari ban pecah yang sudah sering terjadi.
Pantauan terkini, garis polisi melingkari bagian luar Polsekta Astanaanyar.
Pengguna roda dua dan roda 4 tidak bisa masuk sementara ke Jalan Astanaanyar karena ditutup sementara oleh kepolisian.
Sejumlah warga juga ramai yang berada di sekitar lokasi untuk melihat proses evakuasi.***