Donald Djatunas Pandiangan, Sosok Di Google Doodle Hari

12 Desember 2022, 09:30 WIB
Sosok Donald Djatunas Pandiangan dalam Google Doodle hari ini. /Google/

KILAS KLATEN – Pada hari ini ada ketika sedang browsing di Google terdapat sesuatu yang berbeda pada gambar yang ditampilkan Google Doodle, yang menggambarkan seseorang dan olahraga memanah, hal tersebut menjadi perayaan HUT ke-77 dari Donald Pandiangan.

Namun mungkin tak banyak yang tahu siapakah sosok Donald Djatunas?

Donald Djatunas Pandiangan, seorang mantan atlet panahan dan pelatih panahan Indonesia, dia lahir pada tanggal 12 Desember 1945 di Sidikalang, Sumatera Utara. Dia bercita-cita untuk menjadi seorang insinyur, namun ia harus mengubur cita-citanya tersebut karena faktor ekonomi, kemudian Donald bekerja di perusahaan transportasi.

Baca Juga: Google Doodle Ikut Peringati Hari Angklung Sedunia 16 November 2022

Mungkin banyak yang mengetahuinya setelah film 3 Srikandi, dimana Donald Djatunas diperankan oleh oleh aktor Reza Rahardian. Awal dari Donald masuk pada dunia panahan yaitu saat dalam pekerjaannya tersebut ia bertemu dengan peralatan panahan dan dari situ dia mulai belajar dan berlatih saat usianya 25 tahun.

Kemudia tiga tahun berselang, Donald berhasil memenangkan medali emas pada Pekan Olahraga Nasional atau PON VIII pada tahun 1973 di Surabaya. Kemudian 4 tahun setelahnya Donald juga berhasil memecahkan rekor dunia di nomor Recruve 70 meter pada PON IX tahun 1977 di Jakarta.

Selain itu Donald mendapat julukan yaitu Robin Hood Indonesia, julukan Robin Hood yang didapatnya bukan tanpa alasan, ini karena prestasi nya yang besar di dunia panahan, dan sempat beredar kabar yang menyebutkan Donald pernah melontarkan anak panah dan menancap pada ekor panah lain yang sebelumnya telah menancap di sasaran.

Namun Donald juga pernah kecewa ini karena keinginannya untuk memenangkan medali emas pada level olimpiade sirna saat pada tahun 1980 di adakan Olimpiade Uni Soviet, namun karena Uni Soviet melakukan serangan ke afganistan yang berujung pada boikot Indonesia terhadap event tersebut karena saat tersebut adalah puncak karir Donald di dunia Panahan.

Baca Juga: Google Doodle Bertemakan Angklung, Warisan Indonesia dengan Arti Filosofis Tersendiri

Saat menjadi pelatih panahan, dia berhasil dalam membawa trio Srikandi Indonesia yang merupakan atlet panahan yaitu Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani yang telah merebut medali perak dalam Olimpiade Musim Panas di Seoul tahun 1988 yang menjadi medali pertama bagi Indonesia dalam sejarah partisipasi Indonesia dalam Olimpiade tersebut.

Prestasi yang di raih oleh Donald Djatunas diantaranya :

  • SEA Games tahun 1977, yaitu medali emas individual recurve, recurve 30 meter, recurve 90 meter, dan team recurve.
  • SEA Games tahun 1979, yaitu medali emas individual recurve, recurve 30 meter, recurve 50 meter, recurve 70 meter, recurve 90 meter, dan team recurve.
  • SEA Games tahun 1981, yaitu medali emas individual recurve, recurve 30 meter, recurve 50 meter, recurve 70 meter, recurve 90 meter, dan team recurve.
  • SEA Games tahun 1983, yaitu medali emas individual recurve, recurve 50 meter, recurve 90 meter, dan team recurve.
  • SEA Games tahun 1985, yaitu medali emas team recurve.
  • SEA Games tahun 1987, yaitu medali emas team recurve Kejuaraan Dunia di Canberra Australia 12 besar.

Donald Djatunas meninggal pada tanggal 20 Agustus 2008 di Rumah Sakit Thamrin, Jakarta akibat penyakit stroke yang dideritanya, dimakamkan di TPU Pondok Rangon.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler