61 Tahun Silam, Begini Sejarah Hari Pramuka di Indonesia

- 14 Agustus 2022, 12:42 WIB
Sejarah pramuka.
Sejarah pramuka. /Freepik.com/

Pada saat itu anggota NPIV diisi dengan anggota keturunan Belanda. Dan pada saat tahun 1916 baru lahirlah organisasi kepanduan yang diisi sepenuhnya oleh pandu-pandu bumi putera.

Baca Juga: Link Download Logo Hari Pramuka 2022 ke 61 Format PNG, PDF, JPG, dan SVG

Pada saat itu, Mangkunegara VII, yang merupakan pemimpin Keraton Solo yang membentuk Javaansche Padvinders Organisatie. Dan setelah itulah muncul organisasi kepanduan berbasis agama, kesukuan dan lainnya.

Antara lain Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Syarikat Islam Afdeling Pandu, Kepanduan Bangsa Indonesia, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Pandu Indonesia, Padvinders Organisatie Pasundan, Pandu Kesultanan, El-Hilaal, Pandu Ansor, Al Wathoni, Tri Darma (Kristen), Kepanduan Asas Katolik Indonesia, dan Kepanduan Masehi Indonesia.

Tak disangka, kepanduan Hindia-Belanda saat itu berkembang dengan cukup baik, hal ini mematik perhatian Bapak Pandu Sedunia, Lord Baden-Powell bersama istrinya, Lady Baden-Powell, dan anak-anak mereka. Dan mereka pun mengunjungi organisasi kepanduan di Batavia, Semarang, dan Surabaya, pada awal Desember 1934.

Kemudian pada tanggal 27-29 Desember 1945 berlangsunglah Kongres Kesatuan Kepanduan Indonesia yang diadakan di Surakarta (Solo).

Dari kongres tersebut lahirlah Pandu Rakyat yang merupakan satu-satunya organisasi kepramukaan di Indonesia.

Ketika Belanda mengadakan agresi militer pada tahun 1948, Pandu Rakyat dilarang berdiri di daerah-daerah yang telah dikuasai Belanda.

Baca Juga: Jelang Hari Pramuka ke 61 Tahun 2022, Ini Makna dari Lambang Gerakan Pramuka

Hal inilah yang memicu lahirnya organisasi kepanduan lain seperti, Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI) dan Kepanduan Indonesia Muda (KIM).

 

Pada saat itu, kepanduan sempat terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Namun, karena masih adanya rasa golongan yang lebih tinggi, membuat Perkindo menjadi lemah.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: pramuka.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x