Network
KILAS KLATEN - Pengamat melihat jika pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi dinilai akan menimbulkan banyak dampak yang mengerikan. Lalu apa dampak tersebut?
Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut bahwa Presiden Jokowi akan segera mengumumkan kenaikan harga BBM subsidi yakni pertalite dan solar dalam waktu dekat.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut menjelaskan bahwa saai ini beben yang ditanggung pemerintah untuk subsidi BBM sudah terlalu berat untuk upaya menekan APBN atas terjadinya kenaikan harga minyak mentah dunia.
"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," ujar Luhut, dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 19 Agustus 2022.
Baca Juga: Harga Pertalite Diisukan Naik, Luhut : Mungkin Minggu Depan...
Atas informasi akan terjadinya kenaikan harga BBM tersebut, sejumlah pakar ekonomi memberikan tanggapan.
Salah satunya yaitu Directur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, dalam komentarnya, keputusan pemerintah untuk menaikkan BBM bersubsidi ini akan menimbulkan sederet dampak buruk terhadap pemerintah dan masyarakat.
“Kenaikan harga BBM jenis subsidi terutama Pertalite tolong benar-benar dicermati baik-baik oleh pemerintah. Apa kondisi masyarakat miskin saat ini siap hadapi kenaikan harga BBM,” katanya di Jakarta, Senin.
Hal tersebut dikarenakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum cukup satabil sebab baru saja mengalami inflasi bahan pangan yang saat itu hampir menyentuh 11 persen pr juli 2022.
