Network
KILAS KLATEN - SPBU Vivo kini tengah menjadi perbincangan masyarakat karena telah menjual BBM yang diketahui memiliki nilai oktan 89 sehingga harganya jauh lebih rendah daripada Pertalite milik Pertamina. Ternyata perusahan inilah pemilik SPBU Vivo tersebut.
Sebelumnya SPBU ini diburu oleh masyarakat lantaran Pemerintah telah resmi menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar pada 3 September 2022.
Akan tetapi, masyarakat belakangan ini mengeluhkan BBM jenis Revvo 89 tiba-tiba menghilang dipasaran, bak ditelan bumi.
Banyak yang menduga karena banyaknya pembeli sehingga stock cadangan telah habis, tetapi ada juga yang menduga karena mendapat tekanan dari Pemerintah.
Baca Juga: Mengapa Vivo Revvo 89 Dijual Lebih Murah dari BBM Subsidi Milik Pertamina? Ini Alasanya
Masyarakat pun mulai penasaran dan tidak sedikit dari mereka menganggap pemilik SPBU ini masih memiliki hubungan dengan perusahaan smartphone asal china karena memiliki nama yang sama.
Dilansir dari Solopos.com, SPBU Vivo merupakan bisnis milik dari PT Vivo Energy Indonesia. Perusahaan sektor hilir minyak dan gas bumi ini telah resmi beroperasi di Indonesia sejak tahun 2017.
PT Vivo Energy Indonesia tersebut merupakan anak usaha dari Vitol Group yang berbasis di Swiss. Selain di Indonesia, SPBU ini juga ada terdapat di negara lain seperti Singapura, Belanda, London, Afrika hingga Australia. Dikutip dari laman resminya, Vitol Group awalnya didirikan di Rotterdam pada 1966.
Adapun SPBU Vivo menjual tiga jenis BBM umum yang memiliki nilai oktan mulai dari 89- 95 yakni Revvo 89, Revvo 92, dan Revvo 95. Pada Minggu (4/9/2022), Revvo 89 dijual Rp8.900, Revvo 92 Rp17.500, dan Revvo 95 Rp19.500.
Sementara di Indonesia sendiri, SPBU Vivo hanya terdapat di tiga provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan memiliki 18 cabang.***
