KILAS KLATEN - Sejarah Hari Santri Sasional mulai diperingati sejak tahun 2015 melalui keputusan presiden Republik Indonesia nomor 22 tahun 2015 tentang hari santri yang diperingati pada tangal 22 Oktober.
Lantas mengapa Hari Santri Nasional dijadikan sebagai peringatan? Hal tersebut tidak terlepas dari sejarah dan resolusi jihad yang diserukan para ulama pada tahun 1945,
Hari Santri Nasional bermula dari adanya usaha para penjajah untuk kembali menguasai bumi nusantara.
Tak lama setelah merdeka, pada tanggal 16 september 1945 bangsa Indonesia kedatangan pasukan sekutu AFNEI (Allied forces Netherlands east indies) yang di pimpin oleh Jendral Sir Philip Christison,
Pada awalnya kedatangan pasukan tersebut tidak dipermasalahkan, hingga rakyat mengetahui bahwa pasukan belanda ada dalam barisan tersebut.
Pada saat itu terjadilah bentrokan antara pejuang Indonesia dengan pasukan sekutu terutama di wilayah Surabaya,
Eskalasi aktifitas pasukan sekutu di Surabaya membuat situasi semakin mencekam, namun juga membangkitkan kobaran semangat rakyat Indonesia yang di pimpin oleh para kyai.
Menyikapi situasi tersebut, atas saran Jendral Soedirman presiden Soekarno mengirimkan utusan kepada KH. Hasyim Asy’ari Roisul Akbar di tebuireng, untuk meminta fatwa hukum berjihad membela negara yang bukan berasaskan Islam