Network
KILAS KLATEN - Insitusi Pemerintah yang bergerak pada bidang riset dan inovasi yaitu Organisasi Riset Pertanian dan Pangan dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan perakitan varietas unggul benih padi yang berbasis agroekologi dapat meningkatkan produkivitas.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan bahwa stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menipis.
Untuk saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) berjumlah 651 ribu ton, jumlah ini masih kurang jauh dari yang semula ditargetkan yaitu sejumlah 1,2 juta ton.
Hal tersebut dikarenakan pihanya mengalami kendala dalam penyerapan beras ditingkat produsen karena terbatasanya ketersediaan dan harga jual yang tinggi.
“karena dibatasa oleh lahan-lahan sub optimal, ada lahan gogo, lahan pasang surut sehingga produktifitasnya lahannya masih cukup rendah sehingga perlu pendekatan-pendekatan teknologi dan periset dan industri untuk meningkatkan produktivitas dari varietas,” kata peneliti Pusat Riset Tanaman Pangan ORPP BRIN Indrastuti Apri Rumanti dalam Webinarnya.
Nantinya penggunaan varietas unggul baru yang sesuai dengan ekologi tempat tanamnya diharapkan akan berkembang dan tumbuh dengan baik di lahan-lahan yang sub optimal tadi.
Ia juga menambahkan riset pemuliaan padi diperlukan untuk menghasilkan inovasi varietas unggul baru untuk memenuhi kebutuhan berbagai agroteknologi khusunya untuk jenis lahan gogo, tadah hujan, irigasi, pasang surut dan jenis lahan lain.
Baca Juga: Tanaman Azolla, Pakan Alternatif yang Bisa Memangkas Biaya Produksi Usaha Terutama Pada Ternak Ikan
Sifat-sifat unggul pada suatu varietas lokal perlu di inkorporasikan ke dalam varietas unggul agar memiliki perpaduan sifat menjadi benih yang super unggul.
